Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) catatkan pendapatan US$ 107,82 juta sepanjang kuartal III 2023. Pendapatan BULL ini meningkat 16,85% dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 92,27 juta.
Direktur Buana Lintas Lautan (BULL) Kevin Wong mengatakan kenaikan pendapatan ini terjadi karena meningkatnya tarif sewa kapal tanker akibat bertambahnya permintaan minyak.
“Peningkatan pendapatan terjadi seiring dengan meningkatnya tarif sewa kapal tanker karena berangsur pulihnya permintaan minyak setelah pandemi, padahal pasok kapal tanker cukup sedikit. Kami juga memperkirakan tarif sewa berpeluang tetap menguat,” ungkapnya saat dihubungi Kontan, Rabu (08/11).
Jika menilik pada laporan keuangan konsolidasian yang terbit di Bursa Efek Indonesia (02/11), pendapatan BULL diperoleh dari time charter sebesar US$ 105,6 juta dan pendapatan dari sektor keagenan senilai US$ 2,2 juta.
Baca Juga: Persaingan Bisnis Jasa Pelabuhan Makin Ketat
Dari segi beban, di kuartal-3 tahun ini beban langsung BULL tercatat menurun sebesar 9% menjadi US$ 59,15 juta dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 65 juta. Beban keuangan juga turun 37,3% menjadi US$ 15,76 juta dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 25,14 juta.
Sedangkan beban administrasi naik 16% menjadi US$ 5,8 juta dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 5 juta.
Kenaikan pendapatan dan penurunan beberapa sektor beban ini membuat laba bersih Buana Lintas Lautan melesat 433,26% menjadi US$ 24,53 juta di sembilan bulan pertama 2023 jika dibandingkan periode sama tahun lalu senilai US$ 4,6 juta.
Kemudian, mengenai ekspansi Kevin mengatakan saat ini perseroan masih dalam tahap mempelajari beberapa kesempatan untuk mengembangkan armada yang diharapkan akan rampung akhir tahun ini.
Terkait target pendapatan dan laba hingga tutup tahun, BULL ungkap dia optimis bisa mendapatkan peluang dan mencetak kenaikan pendapatan cukup signifikan.
“Pendapatan 2023 minimal 30% lebih tinggi daripada tahun lalu dan tentunya laba meningkat juga,” ungkapnya.
Optimisme ini didasari karena adanya peningkatan atas permintaan minyak yang juga akan mendorong permintaan muatan kapal tanker.
Lalu terkait penggunaan belanja modal atau capital expenditure (capex), Kevin mengungkap tahun ini perseroan masih fokus pada konsolidasi, sehingga belum ada penggunaan capex yang signifikan.
“Dalam setahun terakhir kami focus kepada konsolidasi, jadi kami baru akan berinvestasi ke depan,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News