kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penguatan USD/JPY tahun ini tidak sampai 1%


Rabu, 30 Desember 2015 / 18:01 WIB
Penguatan USD/JPY tahun ini tidak sampai 1%


Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Sebagai mata uang utama penggerak pasar sepanjang tahun 2015 ini, USD memang mencatatkan penguatan yang stabil. Hanya saja konsistensi penguatan USD ini hanya berimbas tipis terhadap pergerakan yen.

Mengutip Bloomberg, Rabu (30/12) pukul 16.45 WIB index USD merangkak naik 0,03% ke level 98,12 dibanding hari sebelumnya. Namun dibanding sepekan terakhir level ini tergelincir 0,22%. Sedangkan selama tahun 2015 index USD sudah melesat 8,70%.

“Hampir semua mata uang mayoritas utama dunia tersungkur karena keperkasaan USD ini,” kata Suluh Adil Wicaksono, Analis PT Millenium Penata Futures. Itu juga terjadi pada yen. Hanya saja memang pelemahan yen tergolong tipis. Sebabnya, mata uang Negeri Sakura ini punya daya tahan sebagai safe haven di kawasan Asia.

Dengan porak porandanya ekonomi negara-negara Asia, yen semakin unggul. Pelaku pasar yang kehilangan kepercayaan terhadap mata uang Asia beralih ke JPY. Selain itu, pelemahan yen ini juga masih berada dalam batas wajar Bank of Japan. Terbukti sepanjang tahun ini pasangan USD/JPY hanya merangkak naik 0,57%.

USD/JPY hanya sempat menukik tajam ketika beredar kabar di pasar pada pertemuan FOMC Juni 2015 suku bunga tidak jadi dinaikkan. Itu karena berkaca dari ekonomi global yang rapuh. Saat itu yen memanfaatkan kesempatan dengan menguat signfikan. Efeknya pada 25 Mei 2015 USD/JPY terpukul ke level terendahnya sejak November 2015 di posisi 116,17.

Penguatan tertinggi pasangan ini terjadi pada 5 Juni 2015 dengan melesat ke level 125,63 atau tertingginya sejak Desember 2003 silam. “Akibat dugaan BOJ akan menggelontorkan stimulus tambahan dan USD yang tertopang spekulasi kenaikan suku bunga pada FOMC Juni,” jabar Suluh.

Setelahnya dengan semakin tingginya ketidakpastian di pasar dan upaya China untuk terus menggelontorkan stimulus, yen mampu bertahan di pasar. Karena dibanding mata uang Asia lainnya, yen cukup tangguh untuk bertahan dengan perekonomian yang masih berada dalam jalur positif.

“Karena kalau yen melemah seperti pergerakan pasar global itu yang diharapkan BOJ, jika yen menguat di tengah guncangan ekonomi global di sana baru BOJ gagal menjaga stabilitasnya,” jelas Suluh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×