Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Setelah sempat menguat di akhir pekan lalu, nilai tukar rupiah diprediksi masih berpeluang melanjutkan penguatannya. Meski analis menduga kesempatan naik itu sedikit terjal.
Di pasar spot, Jumat (26/6) posisi rupiah terhadap USD menguat 0,15% ke level Rp 13.308 dibanding hari sebelumnya. Sedangkan di kurs tengah Bank Indonesia nilai rupiah merosot tipis 0,11% di level Rp 13.338.
Menurut David Sumual, Ekonom Bank BCA penguatan rupiah bisa berlanjut Senin (29/6). Pasalnya, baik USD dan rupiah minim sentimen penggerak dari data ekonomi. Hanya saja, penguatan tersebut akan bergerak dalam range yang sempit.
“Sebabnya, rilis data ekonomi AS Jumat (26/6) positif dan membuat indeks USD sedikit terangkat,” papar David. Rilis data sentimen konsumen AS bulan Juni 2015 pada Jumat (26/6) membaik menjadi 96,1 dibandingkan bulan sebelumnya 94,6. Memicu naiknya index USD sebesar 0,30% ke level 95,47.
Ditambah lagi dengan keadaan kisruh Yunani yang belum berujung membuat kekuatan USD semakin sulit terbendung. “Jika semakin kacau, USD akan terangkat dan ini buruk bagi rupiah terutama di pertengahan pekan,” tambah David.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News