Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah masih berpeluang melanjutkan penguatannya terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pada pekan depan. Hal ini terjadi jika penutupan sebagian pemerintahan AS belum juga usai.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail mengungkapkan, sebenarnya data tenaga kerja AS yang dirilis malam nanti memiliki ekspektasi hasil yang positif. Misalnya, rata-rata gaji per jam di AS dan non-farm payroll AS.
Akan tetapi, sentimen negatif tetap menyelimuti the greenback akibat berlarutnya masalah penutupan pemerintahan AS. Penutupan tersebut dapat berdampak buruk terhadap aktivitas ekonomi di negara Paman Sam. Dollar AS pun terancam kembali melemah di hadapan mayoritas mata uang utama dunia. “Pertumbuhan ekonomi kuartal pertama AS pada tahun ini terancam mengalami penurunan,” kata Mikail, hari ini.
Dari dalam negeri, belum ada sentimen berarti yang bisa menandingi pengaruh sentimen dari eksternal terhadap rupiah sepanjang pekan depan. Kecuali jika data cadangan devisa Indonesia yang dirilis tengah pekan nanti menunjukkan hasil yang di luar ekspektasi para pelaku pasar.
Menurut Mikail, sepanjang pekan depan rupiah masih berpeluang bergerak di kisaran yang tak jauh berbeda dengan penutupan hari ini, yakni di area Rp 14.200—Rp 14.300 per dollar AS.
Sebagai informasi, kurs rupiah di pasar spot ditutup menguat 1,02% ke level Rp 14.270 per dollar AS pada perdagangan Jumat (4/1). Sementara dalam sepekan, rupiah spot menguat 2,04%.
Penguatan juga dialami oleh kurs tengah rupiah di Bank Indonesia sebesar 0,85% ke level Rp 14.350 per dollar AS pada hari ini. Dalam satu pekan terakhir, rupiah menguat 1,32%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News