Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan kurs rupiah yang terjadi di awal pekan bisa berlanjut pada hari ini. Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terutama akibat tekanan yang menerpa nilai tukar dolar AS.
Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong mengatakan, penguatan kurs rupiah berpeluang kembali berlanjut pada perdagangan Selasa (6/10). Lukman memproyeksikan rupiah bergerak pada rentang Rp 14.675 per dolar AS-14.800 per dolar AS pada hari ini.
“Sentimen terkait positifnya Donald Trump masih jadi sentimen penggerak dalam jangka pendek ke depan. Pasar saat ini cukup menjauhi dolar AS yang tercermin dari pelemahan dolar AS secara merata terhadap seluruh mata uang,” jelas Lukman kepada Kontan.co.id, Senin (5/10).
Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Puteri memperkirakan rupiah akan diperjualbelikan pada kisaran Rp 14.745 per dolar AS-Rp 14.840 per dolar AS pada hari ini. Reny menilai kabar terkait Trump telah membuat ketidakpastian di pasar meninggi.
Baca Juga: Rupiah spot menguat 0,44% ke Rp 14.800 per dolar AS di akhir perdagangan Senin (5/10)
Para investor pun menjual dolar AS seiring arah ekonomi dan politik AS yang tidak menentu dan memburuk. Sentimen inilah yang disebut Reny masih akan menggerakkan perdagangan rupiah pada hari ini.
“Dari dalam negeri, pelaku pasar tengah mengantisipasi kelanjutan mengenai omnibus law yang akan disahkan dan seperti apa dampaknya terhadap sektor ketenagakerjaan. Untuk saat ini, investor merasa positif terhadap sentimen ini sehingga jadi katalis positif untuk rupiah,” tambah Reny.
Rupiah mengawali perdagangan pekan ini dengan kinerja memuaskan. Pada penutupan Senin (5/10), rupiah di pasar spot ditutup pada level Rp 14.800 per dolar Amerika Serikat. Artinya rupiah menguat 0,43% dibanding level sebelumnya, yakni Rp 14.865 per dolar AS pada Jumat (2/10).
Sementara di kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah ditutup di level Rp 14.867 per dolar AS. Dengan demikian, mata uang Garuda ini tercatat terapresiasi 0,15% dibanding level sebelumnya.
Baca Juga: Cermati prediksi arah IHSG hingga akhir tahun berikut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News