kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Penguatan harga minyak mentah masih dalam area konsolidasi


Selasa, 07 Agustus 2018 / 20:25 WIB
Penguatan harga minyak mentah masih dalam area konsolidasi
ILUSTRASI. Rangkaian tangki minyak yang tidak terpakai di jalur Western New York & Pennsylvania Railroad di lua


Reporter: Grace Olivia | Editor: Agung Jatmiko

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan harga minyak mentah kembali menanjak mendekati level US$ 70 per barel di tengah sentimen sanksi nuklir Amerika Serikat (AS) terhadap salah satu negara produsen minyak terbesar dunia, Iran. Namun, penguatan harga ini belum didukung indikator teknikal sepenuhnya yang masih mengindikasikan potensi pelemahan.

Deddy Yusuf Siregar, Analis Asia Tradepoint Futures, menganalisis, saat ini tren harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman aktif memang menguat. Hal ini terlihat dari harga yang bergerak naik di atas garis moving average (MA) 50, MA 100, dan MA 200. Begitu pun dengan indikator stochastic yang berada di level 61 dan menunjukkan sinyal beli.

Namun, indikator lainnya seperti relative strength index (RSI) masih berada di level 49 dan belum memberi indikasi penguatan. Indikator moving average convergence divergence (MACD) juga masih bergulir dalam zona negatif yang merupakan indikasi harga berpotensi melemah.

"Indikator teknikal yang beragam seperti ini mengonfirmasi kondisi harga minyak yang sebenarnya masih bergerak dalam area konsolidasi sejauh ini," kata Deddy, Selasa (7/8).

Sementara, Analis Monex Investindo Futures Dini Nurhadi Yasyi mengatakan, pergerakan harga minyak mentah pekan ini juga masih akan bergantung pada rilis data produksi minyak AS. Data tersebut antara lain, data produksi dari American Petroleum Institute (API), data produksi resmi dari Energy Information Administration (EIA), serta data jumlah rig pengeboran minyak dari Baker Hughs

"Sepertinya produksi minyak AS masih diproyeksikan menurun sehingga kalau benar akan menjadi sentimen positif tambahan bagi harga minyak mentah," kata Dini, Selasa (7/8).

Untuk itu, Dini meyakini penguatan harga minyak WTI masih akan berlanjut hingga perdagangan besok, Rabu (8/8) dalam rentang US$ 70,50 - US$ 71,00 per barel. Sementara, untuk sepekan ia memprediksi harga berada di kisaran US$ 66,65 - US$ 72,65 per barel.

Adapun, Deddy memproyeksi besok harga minyak WTI masih akan menguat, namun tak jauh di atas level US$ 70 dengan rentang US$ 68,50 - US$ 70,20 per barel. Hingga sepekan ke depan, proyeksinya harga minyak berada di kisaran US$ 66,60 - US$ 70,70 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×