kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pengelola Ancol batal rights issue di 2011


Rabu, 06 April 2011 / 08:05 WIB
Pengelola Ancol batal rights issue di 2011
ILUSTRASI. Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dollar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Minggu (7/6/2020).


Reporter: Anna Suci Perwitasari, KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) akhirnya menunda rencana penerbitan saham baru atau rights issue pada tahun ini. "Kami tidak jadi rights issue karena kondisi pasar masih kurang baik," ungkap Budi Karya Sumadi, Direktur Utama PJAA, Selasa (5/4).

Semula, PJAA berniat mencari pendanaan melalui rights issue di semester kedua tahun ini. Pengelola Taman Impian Jaya Ancol tersebut mengincar dana Rp 200 miliar.

Dana hasil rigths issue sejatinya akan dipakai untuk menyokong sejumlah proyek, antara lain pembangunan jalan tol Cilincing-Ancol, pembangunan wahana baru, pengembangan teknologi informasi serta memperbaiki sejumlah fasilitas PJAA.

Meski batal menggelar rights issue, PJAA yakin proyek pembangunan jalan tol dan proyek lain tetap berjalan sesuai dengan rencana. PJAA juga belum membeberkan opsi pendanaan alternatif. Yang pasti, mereka mengalokasikan Rp 250 miliar-Rp 300 miliar untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini.

Proyek lain PJAA adalah pembangunan apartemen di kawasan Taman Impian jaya Ancol. Apartemen yang meliputi dua tower itu berlokasi di antara The Green dan The Bukit, dua kompleks perumahan milik PJAA.

Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan PJAA, F.X. Husni, menyebutkan bahwa perusahaan pengelola tempat hiburan di Jakarta ini telah menyiapkan dana awal Rp 80 miliar di proyek apartemen yang menyasar kalangan menengah ke atas itu.

PJAA tahun ini juga mengembangkan Eco Park. Proyek ini berdiri di bekas lapangan golf seluas 33,6 hektare yang disulap menjadi taman. Proyek Eco Park akan menelan investasi Rp 80 miliar. Sumber dananya berasal dari capex tahun ini.

Pengelola PJAA memproyeksikan laba bersih pada tahun ini akan tumbuh 9,34% menjadi Rp 155 miliar. Adapun pendapatannya diharapkan mencapai Rp 1,1 triliun, atau meningkat 19,31% dari pendapatan tahun lalu senilai Rp 921,93 miliar.

PJAA yakin pada tahun ini bisa menggaet pengunjung Taman Impian Jaya Ancol sebanyak 15 juta orang. Sebagai pembanding, jumlah pengunjung Ancol tahun lalu mencapai 14,3 juta orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×