Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Upaya pemerintah menertibkan impor berisiko tinggi sejak 13 Juli yang lalu disambut gembira oleh beberapa pelaku industri. Salah satu pelaku industri yang turut menyambut baik hal ini adalah PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA).
ERAA memandang pasar gelap sebagai sebuah ancaman bagi bisnis distributor gadget ini. "Sebagai pemain di industri ini yang sudah IPO dan committed untuk berkontribusi kepada pemerintah, otomatis juga dirugikan," kata Djatmiko Wardoyo, Direktur Pemasaran dan Komunikasi Erajaya Group, Senin (24/7).
Menurut Djatmiko, kerugian tidak hanya dirasa oleh industri, tapi juga konsumen dan juga pemerintah. Menurutnya, peredaran barang dari pasar gelap di Indonesia cukup dimudahkan dengan banyaknya akses lantaran Indonesia merupakan negara kepulauan.
Namun, dia meyakini bahwa pemerintah bisa mengontrol distribusi barang-barang di pasar gelap tersebut. Ia juga berharap pemerintah akan lebih ketat mengawasi ekspor impor.
Sucor Sekuritas dalam riset Senin (24/7) mengungkapkan bahwa saham ERAA seharusnya diuntungkan dengan peraturan ini. Tapi, saham ERAA justru turun tipis 5 poin atau 0,78% ke level 640 per saham ketimbang hari sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News