kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penerbitan surat utang korporasi kuartal IV diproyeksikan paling ramai


Minggu, 27 September 2020 / 15:52 WIB
Penerbitan surat utang korporasi kuartal IV diproyeksikan paling ramai
ILUSTRASI. Jumlah emisi obligasi korporasi sudah mencapai Rp 65,43 triliun sejak awal tahun.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada Rabu (23/9), PT Pegadaian (Persero) resmi menerbitkan Obligasi Berkelanjutan IV Pegadaian Tahap III Tahun 2020 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Pegadaian Tahap III Tahun 2020.

Merujuk data Bursa Efek Indonesia (BEI), penerbitan tersebut membuat penerbitan obligasi korporasi sepanjang tahun ini sudah mencapai 81 emisi per 25 September. Sementara dari sisi nilai outstanding, jumlah emisi obligasi sudah mencapai Rp 65,43 triliun sejak awal tahun.

Direktur Panin Asset Management Rudiyanto tak menampik bahwa dari segi penerbitan, obligasi korporasi memang membaik pada separuh kedua tahun ini. Asal tahu saja, pada semester I-2020, total outstanding penerbitan obligasi korporasi hanya sebesar Rp 30,03 triliun. Artinya, sejak Juli hingga 25 September saja, penerbitan obligasi korporasi sudah berhasil melampaui jumlah penerbitan pada semester I-2020.

“Kalau dari penerbitan memang sudah agak membaik, tapi sebenarnya dari permintaan masih cukup terbatas. Sejauh ini permintaan masih sebatas pada obligasi milik BUMN maupun obligasi yang punya rating AA ke atas,” kata Rudiyanto kepada Kontan.co.id, Sabtu (26/9).

Baca Juga: Penerbitan obligasi korporasi kuartal III lebih tinggi dibanding semester pertama

Rudiyanto menilai untuk permintaan obligasi dengan rating A ke bawah situasinya masih belum seperti sedia kala. Menurut dia, dengan kondisi saat ini, investor masih tetap selektif dalam memilih obligasi korporasi. Oleh karena itu, obligasi korporasi yang punya rating AA ke atas maupun keluaran BUMN lebih diminati.

Sementara dari segi kupon, Rudiyanto menyebut untuk obligasi korporasi milik BUMN dengan rating yang bagus trennya semakin menurun. Namun lain halnya dengan kupon dari swasta yang sejauh ini masih kompetitif guna menarik minat investor yang masih selektif.

Memasuki kuartal IV-2020, Rudiyanto memprediksikan penerbitan obligasi korporasi akan semakin banyak. Penyebabnya adalah kebutuhan pendanaan dari para perusahaan serta tren suku bunga yang rendah. Namun, Rudiyanto memperkirakan ketika memasuki Desember tren penerbitan obligasi korporasi akan kembali turun karena faktor menjelang tutup buku.

“Bagi investor yang tertarik membeli obligasi korporasi, rating perusahaan, tata kelola perusahaan yang baik, prospek usaha di tengah situasi saat ini, dan komitmen pemegang saham jadi faktor utama yang harus diperhatikan,” pungkas Rudiyanto.

Baca Juga: Pemerintah sudah menjual surat utang total Rp 183 triliun ke BI untuk burden sharing

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×