kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Penerbitan obligasi syariah kian marak di 2017


Sabtu, 31 Desember 2016 / 17:47 WIB
Penerbitan obligasi syariah kian marak di 2017


Reporter: Petrus Sian Edvansa | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, seharusnya obligasi syariah dalam negeri bisa lebih berkembang. Namun, hingga pengujung tahun ini, baru ada 15 seri sukuk korporasi dari sembilan emiten yang terbit, dengan total nilai Rp 4,29 triliun.

Tapi, pasar obligasi syariah tahun depan bakal lebih marak. Nicodimus Anggi Kristiantoro, Analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), bilang, ada beberapa faktor yang membuat penerbitan sukuk di 2017 lebih banyak.

Pertama, stabilitas ekonomi dalam negeri yang bisa meredam gejolak global. Kedua, posisi Indonesia sebagai negara penerbit sukuk terbesar dalam dollar AS. Ketiga, kemungkinan Standard & Poor’s (S&P) mengerek peringkat investasi Indonesia yang membuat kepercayaan investor asing naik.

Keempat, kebutuhan dana yang besar dalam upaya merealisasikan kebijakan pembangunan infrastruktur. Terlebih, tahun depan akan ada potensi refinancing sukuk korporasi karena obligasi syariah yang jatuh tempo di 2017 nilainya cukup besar.

Senada, Beben Feri Wibowo, Senior Research and Analyst Pasar Dana, juga meramal, obligasi syariah bakal tumbuh cukup pesat tahun depan. “Khususnya sukuk pemerintah,” kata dia.

Tapi, ada beberapa tantangan yang berpotensi menghambat. Salah satunya, masalah likuiditas. Sebab, transaksi obligasi syariah yang masih kurang likuid. Lalu, sentimen global yang masih membayangi juga bisa menggoyang pasar pendapatan tetap termasuk obligasi syariah.

Untuk tahun depan, Beben memprediksikan yield Surat Utang Negara (SUN) tenor sepuluh tahun akan berada di kisaran 7,4% hingga 8,6%. Sementara untuk kupon obligasi korporasi dengan peringkat idAAA, proyeksi yieldnya ada di level 7% sampai 8%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×