kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendiri BYAN crossing saham Rp 1,15 triliun


Sabtu, 07 Oktober 2017 / 09:00 WIB
Pendiri BYAN crossing saham Rp 1,15 triliun


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemegang saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN) melakukan transaksi tutup sendiri alias crossing saham. Nilai transaksinya mencapai Rp 1,15 triliun.

Transaksi dilakukan atas 333,33 juta saham, atau setara dengan 10% dari total modal disetor BYAN. Maybank Kim Eng Sekuritas menjadi broker pembeli. Adapun CIMB Sekuritas Indonesia menjadi broker dengan posisi jual.

Transaksi crossing BYAN tersebut terjadi pada harga Rp 3.463 per saham. Level harga ini terdiskon hingga 57%, mengingat harga saham BYAN di pasar saat ini Rp 6.100 per saham.

Crossing saham BYAN mendorong penjualan bersih (net sell) asing di seluruh pasar di Bursa Efek Indonesia menjadi Rp 1,22 triliun.

Berdasarkan informasi yang dihimpun KONTAN, investor yang membeli saham BYAN adalah Low Tuck Kwong. Sosok ini tak lain merupakan pendiri perusahaan tersebut.

Jenny Quantero, Direktur dan Sekretaris Perusahaan BYAN, tidak menyangkal ihwal kabar tersebut. "Ya. Tapi kami tidak mengetahui nilainya, karena belum ada laporan ke emiten," unjar Jenny saat dikonfirmasi KONTAN, kemarin.

Asal tahu saja, Low merupakan salah satu orang terkaya di Indonesia. Bahkan, lelaki kelahiran Singapura pada tahun 1948 ini sempat menduduki posisi 10 besar orang paling tajir di Indonesia versi Majalah Forbes. Namun, posisi itu telah berubah. Pada 2016, Low menempati posisi ke-36 orang paling kaya di Indonesia.

Dalam crossing saham tersebut, Low membeli sebanyak 333,33 juta saham yang sebelumnya dimiliki oleh Enel Investment Holding BV. Lantaran transaksi dilakukan pada level Rp 3.463 per saham, artinya Low mengeluarkan dana Rp 1,15 triliun untuk memperkuat posisinya di BYAN.

Dengan demikian, pria asal Singapura yang telah menjadi warga negara Indonesia (WNI) pada 2009 lalu ini kini menguasai 2,05 miliar saham, atau setara 61,59% saham BYAN. Sebelum crossing terjadi, Low menjadi pemilik 51,59% saham BYAN, atau setara 1,72 miliar saham BYAN. Sementara Enel menjadi pemegang 10% atau setara 333,33 juta saham BYAN.

Yang menarik adalah, crossing saham ini dilakukan pada harga yang cukup murah. Diskonnya mencapai 57% dibandingkan harga saham BYAN di pasar reguler saat ini.

Andai saja Low kembali menjual saham BYAN yang baru saja dibelinya, maka dia bakal memperoleh Rp 2,03 triliun. Dengan kata lain, Low bakal meraup untung hingga Rp 880 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×