Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja keuangan PT Indika Energy Tbk (INDY) tertekan sepanjang sembilan bulan pertama 2023. Laba bersih INDY tergerus hingga 72,26% menjadi US$ 93,83 juta per akhir September 2023. Sebagai perbandingan, laba bersih INDY pada periode yang sama tahun lalu mencapai US$ 338,39 juta.
Akibatnya, laba bersih per saham INDY menurun menjadi US$ 0,0180 dari sebelumnya US$ 0,064. Penurunan laba bersih ini sejalan dengan penurunan pendapatan INDY.
Emiten pertambangan batubara ini membukukan pendapatan senilai US$ 2,29 miliar pada periode Januari-September 2023. Pendapatan Indika menurun 26,65% dari kuartal III-2022 yang kala itu mencapai US$ 3,13 miliar.
Baca Juga: Begini Dampak Kinerja Indika Energy (INDY) Selepas Divestasi Multi Tambangjaya (MUTU)
Penjualan batubara masih menjadi tulang punggung INDY dengan jumlah US$ 2,04 miliar. Penjualan INDY terdiri atas penjualan batubara ke pelanggan luar negeri senilai US$ 1,68 miliar dan penjualan batubara ke pelanggan dalam negeri senilai US$ 357,13 juta.
INDY juga memperoleh pendapatan dari pendapatan kontrak dan jasa senilai US$ 229,28 juta, yang terdiri atas pendapatan dari BP Berau Ltd senilai US$ 152,77 juta, PT Exxon Mobil Indonesia senilai US$ 20,99 juta, PT Pertamina Hulu Rokan senilai US$ 12,08 juta, dan CSTS Joint Operation senilai US$ 9,93 juta.
Baca Juga: Aksi Akuisisi oleh Emiten Diramal Makin Ramai Jelang Tutup Tahun Nanti
INDY membukukan pendapatan dari perdagangan lainnya senilai US$ 25,74 juta. Emiten besutan Arsjad Rasjid ini juga membukukan pendapatan investasi senilai US$ 14,85 juta.
INDY berhasil menekan sejumlah beban sepanjang sembilan bulan pertama 2023, salah satunya yakni beban pokok kontrak dan penjualan yang menurun 9,23% menjadi US$ 1,85 miliar dari sebelumnya US$ 2,04 miliar. Beban keuangan juga berhasil ditekan 22% menjadi US$ 62,56 juta dari sebelumnya US$ 80,20 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News