kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pendapatan turun, Garuda Metalindo (BOLT) alami rugi bersih di tahun lalu


Senin, 26 April 2021 / 07:55 WIB
Pendapatan turun, Garuda Metalindo (BOLT) alami rugi bersih di tahun lalu


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kinerja PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) di tahun lalu kurang menggembirakan. Penjualan produsen komponen kendaraan itu di tahun lalu hanya Rp 788,87 miliar. Jumlah ini turun 34,63% (yoy) dibandingkan penjualan di tahun 2019 sebesar Rp 1,20 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), penjualan lokal BOLT mencapai Rp 739,11 miliar pada tahun lalu, sedangkan penjualan ekspor perusahaan sebesar Rp 50,18 miliar. Angka penjualan ini kemudian dikurangi oleh retur penjualan sebesar Rp 433,14 juta.

Dari sisi pelanggan, mayoritas penjualan BOLT di tahun 2020 ditujukan kepada PT Astra Honda Motor sebesar Rp 307,25 miliar, PT Astra Daihatsu Motor sebesar Rp 26,95 miliar, dan Nedschroef Altena Gmbh, Jerman sebesar Rp 25,29 miliar.

BOLT membukukan beban pokok penjualan sebesar Rp 696,90 miliar pada tahun 2020 atau turun 30,03% (yoy) dibandingkan beban pokok penjualan pada tahun 2019 sebesar Rp 996,09 miliar.

Alhasil, laba kotor BOLT hingga tahun 2020 tercatat sebesar Rp 91,97 miliar. Angka ini merosot 56,35% (yoy) dibandingkan laba kotor perusahaan di tahun sebelumnya sebesar Rp 210,71 miliar.

Baca Juga: Garuda Metalindo (BOLT) yakin target pertumbuhan pendapatan tahun ini bisa tercapai

 

BOLT memiliki beban usaha sebesar Rp 112,39 miliar pada tahun 2020 atau berkurang 5,62% (yoy) dibandingkan beban usaha perusahaan pada tahun 2019 sebesar Rp 119,09 miliar.

Dengan begitu, BOLT mengalami rugi usaha sebesar Rp 20,42 miliar di tahun 2020. Padahal, di tahun 2019 lalu perusahaan ini meraih laba usaha sebesar Rp 91,62 miliar.

BOLT menderita rugi bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 55,89 miliar di tahun 2020. Hal ini berbanding terbalik dengan capaian di tahun sebelumnya tatkala BOLT meraih laba bersih sebesar Rp 49,84 miliar.

Hingga akhir tahun 2020, BOLT memiliki total aset sebesar Rp 1,11 triliun atau berkurang 11,90% (yoy) dibandingkan total aset perusahaan di tahun 2019 sebesar Rp 1,26 triliun.

BOLT memiliki total liabilitas sebesar Rp 419,04 miliar pada tahun 2020 serta total ekuitas sebesar Rp 700,03 miliar di periode yang sama.

Selanjutnya: Citigroup bisa raup US$ 6 miliar dari penjualan aset ritel di 13 negara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×