Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Kinerja reksadana pendapatan tetap lebih unggul dibanding reksadana lain dalam lima tahun terakhir. Data PT Infovesta Utama mencatat, rata-rata return reksadana pendapatan tetap atau indeks reksadana pendapatan tetap sebesar 60,18% dalam lima tahun terakhir.
Angka tersebut lebih tinggi ketimbang reksadana saham yang hanya memberikan return 41,70% pada periode yang sama. Sedangkan reksadana campuran memberikan return rata-rata 42,31% dalam lima tahun terakhir.
Reksadana GMT Dana Obligasi Plus mencetak return paling tinggi sepanjang periode tersebut. Produk keluaran GMT Asset Management ini mencatat kinerja 127,27% dalam lima tahun. Di posisi kedua, reksadana Prospera Obligasi memberikan return 98,4% kepada investornya dalam lima tahun.
Produk reksadana milik Prospera Asset Management ini menempatkan 90,51% aset di obligasi dan sisanya di kas dan pasar uang. Per Januari 2013, Prospera Obligasi menempatkan 95% portofolio obligasi di instrumen surat utang korporasi, dan 5% di surat utang negara.
Reksadana BNP Paribas Prima II menempati peringkat kinerja ketiga dengan return 94,64%. Posisi keempat dan kelima masing-masing adalah reksadana Panin Dana Utama Plus 2 dengan return 88,65% dan reksadana Schroder Dana Mantab Plus II yang memberikan return 84,31%.
Analis riset Infovesta Utama Praska Putrantyo mengatakan, reksadana pendapatan tetap selamat dari anjloknya pasar finansial tahun 2008 sehingga mampu memberikan return lebih tinggi. "Rata-rata reksadana pendapatan tetap tidak mengalami tekanan besar tahun 2008 seperti yang dialami reksadana lain," tutur Praska, akhir pekan lalu.
Praska menambahkan, sepanjang 2008 indeks harga saham gabungan (IHSG) tertekan hingga minus 50,64%. Rata-rata return reksadana saham pada 2008 tercatat minus 53,75%.
Sedangkan Infovesta Goverment Bond Index (IGBI) yang mencerminkan indeks harga obligasi pemerintah tercatat minus 0,03% dan Infovesta Corporate Bond Index (ICBI) 6,48% pada periode 2008. Kondisi tersebut mempengaruhi kinerja reksadana pendapatan tetap.
Rata-rata return reksadana pendapatan tetap mencapai 4,12% tahun 2008. "Kinerja indeks obligasi pemerintah yang terukur melalui IGBI dan indeks obligasi korporasi melalui ICBI dominan mencetak kinerja positif dalam lima tahun terakhir. Hanya tahun 2008, kinerja IGBI melemah sangat tipis -0,03%. Kondisi tersebut membuat kinerja reksadana pendapatan tetap menjadi terlihat selalu berkinerja positif," papar Praska.
Meski mencatat return tinggi, kinerja reksadana pendapatan tetap dalam lima tahun terakhir belum mampu mengalahkan IGBI yang tercatat 64,71%. Menurut Praska, hal tersebut disebabkan oleh diversifikasi portfolio reksadana pendapatan tetap. "Meskipun mayoritas portfolio reksadana pendapatan tetap berada pada obligasi pemerintah, juga terdapat diversifikasi pada instrumen lain seperti pasar uang dan obligasi korporasi," kata Praska.
Analis Senior PT Finera Prosperindo Edbert Suryadjaya memprediksi, reksadana pendapatan tetap sepanjang 2013 akan memberikan return 6,5% - 7%. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan asumsi return reksadana saham yang diperkirakan bisa mencapai 10% hingga 13%, atau reksadana campuran yang bisa memberikan imbal hasil antara 8% hingga 10%.
Edbert mengatakan, harga obligasi dalam negeri sudah mahal. Imbal hasil obligasi sudah terhitung rendah, sehingga, harga obligasi terutama obligasi negara hanya akan naik tipis. "Sehingga return yang diperoleh untuk reksadana pendapatan tetap juga sulit merangkak naik," kata Edbert.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News