Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) mencatat pertumbuhan kinerja pada kuartal pertama 2019. Emiten media ini mencatat pendapatan bersih Rp 1,25 triliun, tumbuh 8,12% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 1,16 triliun.
Berdasarkan laporan kinerja SCMA di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini (22/4), sebagian besar pendapatan SCMA berasal dari pendapatan iklan. Pendapatan iklan, sebelum dikurangi potongan penjualan mencapai Rp 1,47 triliun atau naik 7% jika dibandingkan kuartal satu tahun lalu yang sebesar Rp 1,37 triliun. Sementara pendapatan lain-lain juga naik 30% dari Rp 58,74 miliar menjadi Rp 76,58 miliar pada triwulan pertama 2019.
Beban program dan siaran SCMA naik hingga 9% dari Rp 483,62 miliar di kuartal I-2018 menjadi Rp 529 miliar di kuartal I 2019. SCMA juga mencatatkan kenaikan beban usaha sebesar 7% dari Rp 204,40 miliar di kuartal pertama tahun lalu menjadi Rp 219,23 miliar di kuartal I tahun ini.
Meskipun demikian, pendapatan keuangan bersih SCMA naik 366% menjadi Rp 13,93 miliar pada kuartal I 2019 dari Rp 2,99 miliar pada kuartal I 2018. Alhasil laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih naik 11,35% menjadi Rp 399,95 miliar dari Rp 359,09 miliar pada kuartal I 2018.
Analis Buana Capital Gani mengungkapkan bahwa kontribusi pendapatan iklan SCMA dari pemilu 2019 tidak signifikan. "Kontribusinya kecil. Kisarannya di bawah 5%," ujar dia, Senin (22/4).
Lebih lanjut, ia bilang, setelah pemilu yang akan menjadi andalan kinerja SCMA adalah iklan dari perusahaan fast moving consumer goods (FMCG) yang didukung oleh stabilitas ekonomi pascapemilu dan perbaikan daya beli masyarakat. "Yang kedua kontribusi dari perusahaan teknologi seperti Tokopedia, Shopee, Traveloka yang sedang gencar promosi termasuk di TV," tambah dia.
Maka dari sisi kinerja, ia memperkirakan pendapatan SCMA bisa naik 7% dari perolehan tahun sebelumnya. Sedangkan net profit atau laba bersih akan tumbuh 10,5% dibanding tahun 2018.
Info saja, SCMA mencatat pendapatan sebesar Rp 5 triliun atau naik 12% year on year (yoy) di akhir 2018. Adapun, laba bersih MNCN sepanjang 2018 mencapai Rp 1,48 triliun, tumbuh 11% dibandingkan 2017 Rp 1,33 triliun.
Dari sisi saham, Gani merekomendasikan beli saham SCMA target harga di level Rp 1.975 per saham. Pada penutupan hari ini, harga saham SCMA turun 2,31% ke level Rp 1.695 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News