Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Perusahaan penyedia tenaga listrik, PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR) sedang ekspansi ke kawasan Babelan, Bekasi. Rencananya, PT Cikarang Listrindo Tbk akan menambah 1 lokasi pembangkitan lagi, yang berbahan bakar batubara, dengan total kapasitas terpasang 280 MW.
Pembangunan ini direncanakan akan selesai pada tahun 2017 ini. Catatan KONTAN sebelumnya, untuk proyek ini perusahaan berkode saham POWR ini menggelontorkan dana investasi Rp 1,1 triliun.
Sampai dengan 31 Desember 2016, total aset PT Cikarang Listrindo Tbk mencapai US$1.270,8 juta, naik 26,4% dari tahun 2015 yang tercatat sebesar US$1.005,7 juta. Kenaikan investasi pada aset ini terkait dengan pengerjaan ekspansi pembangkit listrik batubara di lokasi pembangkitan Babelan yang rencananya akan selesai di tahun 2017.
Total aset ini menghasilkan pendapatan usaha sebesar US$ 550,9 juta tahun 2016 yang merupakan peningkatan 0,5% dari tahun 2015 sebesar US$ 547,9 juta. Sementara itu, total ekuitas meningkat signifikan sebesar 79,2%, dari US$ 337,1 juta di tahun 2015 menjadi US$ 604,1 juta di tahun 2016 atas penawaran perdana saham POWR pada Juni 2016.
Andrew K. Labbaika, Direktur Utama PT Cikarang Listrindo Tbk menyatakan penambahan kapasitas tersebut sebagai langkah untuk mengatasi adanya peningkatan pasar. Pembangunan pembangkit tersebut sudah dimulai sejak Desember 2012 dan sesuai rencana akan selesai pada tahun 2017 ini.
"Pembangkit ini terdiri dari dua boiler dengan total kapasitas gabungan sebesar 280 MW berteknologi CFB dari Eropa," ungkap Andrew dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa (18/4).
Penambahan kapasitas terpasang menjadi salah satu strategi utama POWR dalam upaya mengantisipasi pertumbuhan permintaan kapasitas listrik di masa depan. Sebagaimana diketahui, untuk membangun sebuah pembangkit listrik diperlukan investasi yang besar dan waktu yang lama sehingga upaya-upaya persiapan harus dilakukan sedini mungkin.
PT Cikarang Listrindo Tbk mencatatkan pertumbuhan kinerja pada 2016. Namun, kinerja penjualan emiten berkode saham POWR di Bursa Efek ndonesia ini mencatat kenaikan tipis sebesar 0,54% menjadi US$ 550,85 juta. Penjualan tenaga listrik tersebut, dikontribusi oleh permintaan dari Kawasan Industri sebesar Rp 401,85 juta dan permintaan dari PLN sebesar US$ 148,99 juta.
Sebagai catatan, perusahaan menjadi mitra bagi lima kawasan industri utama. Diantaranya yakni Kawasan Industri Jababeka Lippo Cikarang, Hyundai, East Jakarta Industrial Park (EJIP) dan MM2100 Industrial Town, beserta berbagai industri yang beroperasi di kawasan tersebut.
Cikarang Listrindo juga menjadi mitra PLN sejak 1996 dalam melayani infrastruktur listrik untuk menunjang kawasan industri. Yakni yang dipadati oleh investasi asing dengan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PPA) berkapasitas sebesar 300MW. Tenaga ini mendukung grid Jawa Bali.
Untuk ke depannya, bersama dengan PLN maupun pemerintah, emiten ini berpartisipasi dalam membangun pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Saat ini, Cikarang Listrindo beroperasi di dua lokasi pembangkitan dengan total kapasitas terpasang 864 MW yang seluruhnya bertenaga gas dan terletak di kawasan industri Jababeka dan MM2100.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News