kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45933,94   -29,79   -3.09%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan Naik 15%, Begini Kata Dayamitra (MTEL)


Kamis, 28 Juli 2022 / 19:36 WIB
Pendapatan Naik 15%, Begini Kata Dayamitra (MTEL)
ILUSTRASI. Pendapatan Mitratel (MTEL) meningkat 15,52% menjadi Rp 3,72 triliun di semester pertama 2022.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) membukukan pendapatan sebesar Rp 3,72 triliun pada semester pertama 2022. Pendapatan Mitratel meningkat 15,52% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan pendapatan ini turut menyokong peningkatan laba bersih MTEL sebesar 27,22% menjadi Rp 891,54 miliar.

Direktur Utama MTEL Theodorus Ardi Hartoko mengatakan, kinerja Mitratel didorong oleh strategi pertumbuhan organik, memperkuat pendapatan dari tower-related business, inovasi produk, dan efisiensi biaya. Teddy menyebut, margin EBITDA dan margin laba bersih semester I masing-masing tercatat meningkat menjadi 77,5% dan 23,9%.

Margin EBITDA dari portfolio penyewaan menara yang bertumbuh menjadi 85,2%, setara dengan industri. Teddy mengatakan, Mitratel mencapai hasil ini berkat efisiensi biaya dan lebih selektif dalam meraih pendapatan dari bisnis terkait menara dengan margin yang lebih tinggi.

Baca Juga: Dayamitra Telekomunikasi (MTEL) Mengejar Target Kolokasi dan Fiber Optik

Mayoritas pendapatan Mitratel berasal dari pendapatan sewa menara yang meningkat 13,5% menjadi Rp 3,33 triliun. Kontribusi lainnya berasal dari bisnis terkait menara yang meningkat 35,4% menjadi Rp 399 miliar.

Jumlah menara yang dimiliki Mitratel tercatat sebanyak 28.787 atau bertambah 5.555 menara atau 23,9% dari semester pertama 2021. Jumlah tenant meningkat 20,3%, dari 36.507 pada menjadi 43.900 tenant.

Total aset perusahaan tercatat sebesar Rp 55,06 triliun dengan ekuitas sebesar Rp 33,49 triliun. Total liabilitas pada semester pertama 2022 turun 10,4% menjadi Rp 21,56 triliun seiring pembayaran utang pinjaman jangka panjang senilai Rp 5,1 triliun.

Baca Juga: Respons Dayamitra Telekomunikasi (MTEL) Soal Rencana Penjualan Saham Protelindo

Pembayaran ini termasuk pembayaran lebih awal utang jangka panjang sebesar Rp 4,3 triliun dengan menggunakan kelebihan kas dari aktivitas operasi dan pendanaan kembali pinjaman dengan tingkat bunga yang lebih rendah. Teddy juga memaparkan, rasio utang terhadap ekuitas dan rasio utang bersih terhadap EBITDA masing-masing pada level 44,3% dan -0,4x.

“Kami akan terus memastikan menjadi perusahaan menara telekomunikasi unggul dengan pertumbuhan terbesar baik dari sisi kinerja operasional maupun keuangan melalui agresivitas kegiatan organik, inorganik dan pengembangan bisnis lainnya menuju digital infrastructure company,” kata Teddy dalam siaran pers, Kamis (28/7).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet Using Psychology-Based Sales Tactic to Increase Omzet

[X]
×