Reporter: Willem Kurniawan | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) pada tahun 2019 menargetkan marketing sales sebesar Rp 4 triliun. Untuk tahun 2018, emiten properti ini mencatatakan markating sales full year sebesar Rp 3,4 triliun atau 85% dari target yang ditetapkan Rp 4 triliun.
Untuk mendukung kinerja bisnis tahun ini, SMRA menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 2,4 triliun.
Jemmy Kusnadi, Sekretaris Perusahaan SMRA mengatakan, manajemen optimis dengan penjualan yang dapat bertumbuh di tahun ini dengan strategi penjualan yang telah disiapkan dan juga dengan dibukanya proyek baru di Makassar yang akan memperkuat bisnis perusahaan.
Terkait dengan dana capex, sebagian besar dana capex itu digunakan untuk keperluan konstruksi dan akuisisi lahan di lokasi existing. "Untuk akuisisi lahan tidak banyak, hanya sekitar Rp 300 miliar dari capex. Lokasi untuk diakuisisi masih belum ditentukan saat ini," kata Jemmy, Senin (7/1).
Sepanjang tahun 2018, marketing sales SMRA sebesar Rp 3,4 triliun disumbangkan oleh Summarecon Serpong sebanyak 46%, Summarecon Bekasi 22%, Summarecon Bandung 16%, Summarecon Kelapa Gading 8%, Summarecon Makassar 5% dan Summarecon Karawang 4%.
Sehingga di tahun ini, perusahaan masih akan fokus pada 6 lokasi pengembangan yang sedang dikelolah. "Kami baru melakukan ekspansi dan memulai proyek baru di luar Jawa, yaitu di Makassar pada akhir tahun 2018," ungkapnya.
Saat ini, SMRA masih memiliki landbank sebesar 2.200 hektar (ha) yang ada di sekitar lokasi pengembangan dan beberapa lokasi yang belum dikembangkan. Di Kelapa Gading sekitar sebesar 8 ha, Serpong sebesar 480 ha, Bekasi sebesar 400 ha, Bandung sebesar 330 ha, Karawang sebesar 38 ha, Makassar sebesar 300 ha dan beberapa lokasi lain yang belum dikembangkan.
Pada penutupan perdagangan Senin (7/1), saham SMRA ditutup menguat 3,51% atau setara 30 poin pada level harga Rp 885.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News