Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kino Indonesia Tbk (KINO) menorehkan kinerja yang kurang memuaskan hingga kuartal ketiga tahun ini. Per 30 September 2021, penjualan KINO tercatat menyusut 5,75% menjadi Rp 2,93 triliun. Padahal pada periode yang sama di tahun lalu, perusahaan ini masih meraup penjualan sebesar Rp 3,11 triliun.
Di saat yang sama, KINO pun harus menanggung penurunan laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih hingga 48,78%, dari Rp 161,69 miliar menjadi Rp 82,80 miliar.
Analis BRI Danareksa Sekuritas, Natalia Sutanto mengatakan, pengetatan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat mengakibatkan melemahnya kinerja KINO pada segmen perawatan tubuh (personal care) pada kuartal ketiga 2021.
“Di sisi lain musim kemarau pada kuartal III-2021 mendorong penjualan segmen minuman,” tulisnya dalam riset, Senin (15/11).
Baca Juga: Sektor consumer goods masih tertekan, analis jagokan saham-saham ini
Per akhir September 2021, KINO melaporkan margin yang lebih rendah pada segmen personal care karena bahan baku yang lebih tinggi. Sementara margin kotor untuk segmen minuman meningkat 56%. Sehingga, keseluruhan gross margin bisa dipertahankan di 47% dari periode yang sama tahun lalu di 48,7%.
BRI Danareksa Sekuritas turut memangkas proyeksi pendapatan KINO hingga tutup tahun 2021 sebesar 19%. Pada kuartal akhir tahun ini, ia memperkirakan pemulihan pada segmen personal care masih lambat.
Dari Manajemen KINO sendiri berencana untuk memacu penjualan dengan menggencarkan promosi.
Baca Juga: Kino Indonesia (KINO) berikhtiar mengejar capaian kinerja keuangan di sisa tahun ini
Sementara untuk tahun depan, sambung Natalia, pemulihan ekonomi yang berangsur akan memberikan sentimen positif untuk KINO. Natalia memprediksi pendapatan KINO akan pulih dan bisa tumbuh 7,1% secara yoy. Dimana pertumbuhan itu akan didorong oleh segmen minuman dengan proyeksi kenaikan 9,7% dan personal care tumbuh 4%.
Meski demikian, melihat harga komoditas yang berada dalam tren meningkat dan rencana perusahaan untuk menggenjot promosi, laba bersih KINO pada tahun 2022 diprediksi senilai Rp 93 miliar atau turun 15% yoy.
Natalia mempertahankan rekomendasi sell untuk saham KINO dengan target harga Rp 1,700 per saham.
Baca Juga: Merosot selama pandemi, Kino Indonesia (KINO) mulai genjot penjualan ekspor
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News