Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) berhasil menorehkan kinerja yang ciamik sepanjang enam bulan pertama 2021. Emiten penyalur bahan bakar minyak (BBM) ini membukukan laba bersih senilai Rp 550 miliar. Angka ini tumbuh 28% dibandingkan dengan torehan laba pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp432 miliar.
Tumbuhnya bottom line AKRA tidak terlepas dari kenaikan pendapatan. Konstituen Indeks Kompas100 ini membukukan pendapatan senilai Rp 10,70 triliun, naik 7,04% dari realisasi pendapatan di semester pertama tahun lalu Rp 10,01 triliun.
Salah satu penopang kinerja AKRA selain segmen segmen perdagangan dan distribusi, adalah kontribusi dari penjualan lahan di Kawasan Ekonomi (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate atau JIIPE Gresik.
Segmen penjualan tanah kawasan industri membukukan pendapatan senilai Rp 366,46 miliar. Penjualan kawan industri ini melonjak 121,27% secara tahunan dari pendapatan tahun lalu yang hanya Rp 165,61 miliar.
Baca Juga: AKR Corporindo (AKRA) Menuai Berkah dari JIIPE
Hanya saja, menurut Kepala Riset Henan Putihrai Sekuritas Robertus Hardy, AKRA membukukan penjualan lahan industri yang relatif tidak berubah secara kuartalan. Hal ini dapat dimaklumi mengingat beberapa calon penyewa masih menunggu proyek JIIPE untuk mendapatkan status Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
“Setelah diresmikan menjadi KEK oleh pemerintah sejak akhir Juni dan diikuti dengan kedatangan smelter Freeport di daerah tersebut, kami melihat hal itu akan menarik lebih banyak penyewa di masa depan mengingat insentif yang tersedia,” terang Robertus kepada Kontan.co.id, Senin (26/7).
Adapun pencapaian laba bersih AKRA hingga semester pertama mencerminkan 51,4% dari run-rate dari estimasi akhir tahun yang dipasang Robertus. Dia melihat, perolehan laba AKR ini masih sejalan dengan target.
Baca Juga: Simak jadwal pembagian dividen interim AKR Corporindo (AKRA)
Tahun ini, AKRA diperkirakan mampu mengempit pendapatan senilai Rp 20,65 triliun dan akan naik menjadi Rp 23,80 triliun di tahun depan. Sementara itu, laba bersih diperkirakan mencapai Rp 1,07 triliun tahun ini dan akan naik menjadi Rp 1,28 triliun di tahun depan.
Henan Putihrai Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli untuk saham AKRA dengan target harga yang dinaikkan menjadi Rp 4.230 per saham dari sebelumnya Rp 3.830 per saham. Namun, risiko investasi ini adalah penjualan lahan industri yang lebih rendah dari perkiraan dan laba bersih yang lebih rendah dari perkiraan.
Selasa (27/7) pukul 10. 50 WIB, harga saham AKRA menguat 2,85% menjadi Rp 3.610 per saham.
Baca Juga: Kinerja ciamik, laba bersih AKR Corporindo (AKRA) melesat 28% di paruh pertama 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News