kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pendapatan dan laba Bhuwanatala (BIPP) diprediksi turun 25%-50% pada kuartal I-2020


Rabu, 27 Mei 2020 / 13:10 WIB
Pendapatan dan laba Bhuwanatala (BIPP) diprediksi turun 25%-50% pada kuartal I-2020
ILUSTRASI. Operasional segmen usaha perhotelan dan pusat perbelanjaan Bhuwanatala (BIPP) berhenti total.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi mewabahnya Covid-19 di Indonesia sejak Maret 2020 lalu membawa dampak bagi PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk (BIPP). Sebagian operasional emiten properti ini terhenti.

"Segmen usaha perhotelan dan pusat perbelanjaan berhenti total operasinya, segmen usaha perkantoran operasional terbatas," tulis Sekretaris Perusahaan Bhuwanatala Indah Permai Arianto Syarief dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Rabu (27/5).

Kedua segmen tersebut berkontribusi sekitar 25%-50% pada total pendapatan Bhuwanatala. Bila melihat laporan keuangan kuartal III-2019, pendapatan dari perkantoran tercatat sebesar Rp 46,59 miliar atau setara 31,83% dari total pendapatan yang tercatat sebesar Rp 146,37 miliar. Pendapatan perkantoran termasuk di dalamnya sewa kantor dan apartemen, jasa pelayanan dan pemeliharaan ruang kantor serta parkir.

Baca Juga: IHSG Rebound, Daftar Saham Gocap Malah Bertambah Panjang

Sementara itu pendapatan di segmen hotel tercatat sebesar Rp 40,74 miliar atau setara 27,83% dari total pendapatan. Di segmen hotel, pendapatan terhitung dari sewa kamar serta makanan dan minuman.

Pendapatan dari pusat belanja atau mall tercatat sebesar Rp 17,34 miliar atau setara 9,8% dari total pendapatan. Dari segmen mall, Bhuwanatala menerima pemasukan dari sewa, listrik dan air, jasa pelayanan dan pemeliharaan serta makanan dan minuman.

Dengan kondisi ini, maka Bhuwanatala memprediksi pendapatan dan laba bersih di kuartal I-2020 bakal tertekan sekitar 25%-50%. Hal ini juga akan berdampak pada pemenuhan kewajiban pokok utang sebesar Rp 430 miliar. Adapun kas dan setara kas pada akhir periode kuartal III-2019 tercatat sebesar Rp 141,01 miliar.

Baca Juga: Bhuwanatala Indah Permai (BIPP) dapat pinjaman Rp 3,23 miliar untuk pembelian lift

"Strategi perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan usaha di tengah pandemi Covid-19 ini adalah menjaga likuiditas perusahaan dan melakukan efisiensi di segala bidang," jelas dia.

Di tengah kondisi tersebut, karyawan emiten berkode saham BIPP tersebut mengalami pengurangan dua orang bila dilihat dari data per akhir Desember 2019, dari 172 menjadi 170. Kendati begitu, Bhuwanatala menyampaikan tidak ada pemutusan hubungan kerja pada periode Januari 2020 hingga saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×