Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Emiten properti, PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) membukukan pendapatan berulang atau recurring income senilai Rp 237 miliar sepanjang tahun lalu. Perolehan tersebut tumbuh 15% dibandingkan dengan pencapaian tahun 2014.
Kendati tumbuh signifikan, namun pendapatan berulang tersebut baru berkontribusi 11% terhadap total pendapatan pada 2015. Recurring income tersebut diperoleh dari pengelolaan kota serta penyewaan lahan dan lainnya.
Mengutip laporan keuangan LPCK tahun 2015 yang dirilis Senin (7/3), perseroan berhasil mengantongi pendapatan dari pengelolaan kota sebesar Rp 191,2 miliar. Jumlah ini meningkat 9,5% dibandingkan perolehan tahun sebelumnya senilai Rp 174,6 miliar. Sementara, pendapatan penyewaan lahan dan lainnya naik 45% year on year (yoy) menjadi Rp 46,1 juta.
Sepanjang tahun lalu, kinerja LPCK masih tercatat positif meski sektor properti menghadapi tantangan cukup berat. Laba bersih LPCK masih tumbuh 7,6% yoy menjadi Rp 910,5 miliar. Pertumbuhan tersebut seiring dengan kenaikan pendapatan usaha sebesar 17,7% yoy menjadi Rp 2.12 triliun.
Namun, meningkatnya beban usaha yang harus ditanggung LPCK sebesar 45% menjadi Rp 204,8 miliar menyebabkan laba usaha perseroan hanya tumbuh 8,9% jadi Rp 914,6 miliar. Kinerja perseroan juga menipis setelah adanya kerugian dari entitas asosiasi dan ventura bersama sebesar Rp147 juta. Padahal tahun sebelumnya, pos ini masih mencetak laba sebesar Rp 5,4 miliar.
Sementara, total Aset LPCK per akhir Desember 2015 tercatat Rp 5,47 triliun, naik 27% dari Rp 4,3 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Jumlah liablitas naik 8,2% yoy menjadi Rp 1,84 triliun, dan ekuitasnya naik 36% yoy menjadi Rp 3,63 triliun. Adapun kas dan setara kas perseroan per akhir tahun lalu sebesar Rp 506,7 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News