kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Pendapat analis soal penambahan gerai RALS


Jumat, 21 Juli 2017 / 11:38 WIB
Pendapat analis soal penambahan gerai RALS


Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Penjualan ritel PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk memang belum mencapai target sepanjang semester I/2017. Namun, emiten berkode saham RALS ini terus melakukan ekspansi untuk menggenjot penjualannya.

Adapun RALS menggelontorkan capital expenditure (capex) senilai Rp 300 miliar pada tahun ini yang bakal digunakan untuk membuka gerai baru.

Sekretaris Perusahaan RALS, Setyadi Surya menyebut hingga Juni 2017 emiten sudah membuka tiga gerai baru di daerah Pondok Aren, Harapan Indah, dan Cikupa. Rencananya, perusahaan yang berdiri pada tahun 1978 ini bakal menambah satu gerai lagi pada tahun ini. "Mudah-mudah dalam bulan September di Jatinegara," katanya kepada KONTAN beberapa waktu yang lalu.

Melalui ekspansi tersebut, Setyadi menyebut, pihaknya menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 8% pada tahun ini.

Adeline Solaiman, Analis Danareka Sekuritas menilai, penambahan gerai tersebut awalnya untuk menyambut momen Lebaran tahun ini. Namun ketika dibuka, hasilnya justru di luar ekspektasi. "Bahkan SSSG (same store sales growth) nya pun tidak sebaik tahun sebelumnya," imbuhnya. Menurutnya, penambahan gerai tersebut berpeluang menggerus margin RALS lantaran biaya operasional yang meningkat.

Dia memproyeksi pertumbuhan top line dan bottom line RALS akan ada di level 5,4% sampai akhir tahun. "Kita turunin target kita dari 10% menjadi sekitar 5% untuk lebih konservatif merespons keadaan market," ungkapnya.

Adeline bilang, mengacu data yang dirilis Danareksa Research Institute (DRI), Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) low-end market Juni 2017 berada di posisi 81,1 atau turun dari posisi Mei 2017 yang ada di level 78,5. Padahal, pada Juni 2016 tercatat 94,5. Ujungnya, Adeline menduga bisnis RALS yang menyasar target low-end market bakal terpengaruh.

Dia mengatakan, daya beli kelas menengah ke bawah masih lebih rendah jika dibandingkan dengan kelas menengah ke atas. "Secara keseluruhan, industri sedang dalam kondisi tidak baik karena tingkat konsumsi masyarakat yang lemah," imbuhnya.

Adeline pun merekomendasikan hold saham RALS dengan target harga di Rp 1.130 per saham. Harga saham RALS ditutup di harga Rp 1.045 per saham pada perdagangan Kamis (20/7).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×