kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.754.000   -4.000   -0,23%
  • USD/IDR 16.870   -305,00   -1,84%
  • IDX 5.996   -514,48   -7,90%
  • KOMPAS100 847   -82,06   -8,83%
  • LQ45 668   -66,74   -9,09%
  • ISSI 186   -15,12   -7,51%
  • IDX30 353   -34,16   -8,83%
  • IDXHIDIV20 427   -41,35   -8,83%
  • IDX80 96   -9,67   -9,17%
  • IDXV30 102   -9,19   -8,28%
  • IDXQ30 116   -10,74   -8,46%

Pendanaan UNTR di PLTU Jepara bakal molor


Senin, 13 Juni 2016 / 22:15 WIB
Pendanaan UNTR di PLTU Jepara bakal molor


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT United Tractor Tbk (UNTR) memperkirakan financial closing untuk proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Jepara, Jawa Tengah, akan mundur dari target semula Juli mendatang. Proyek ini dikerjakan UNTR bersama dengan dua mitranya, Sumitomo Corporation dan Kansai Elektric Power Co.

Sara K Lubis, Sekretaris Perusahaan UNTR mengatakan saat ini pihaknya masih melengkapi beberapa dokumen dan persyarakat yang dibutuhkan. Pihaknya yakin pemenuhan jadwal pembiayaan tersebut bisa rampung tahun ini. Namun kemungkinan akan mundur dari rencana semula menjadi di Agustus.

"Pada mulanya kita harapkan Juli. Mungkin (Agustus). Saat ini masih dalam proses melengkapi dokumen," ujarnya di Jakarta, Senin (13/6).

Setelah finansial closing selesai, Sara bilang kontruksi untuk proyek berkapasitas 2 x 1.000 Megawatt (MW) tersebut bisa segera dilakukan. Nantinya, perseroan akan menyuplai 30% dari total kebutuhan batubara untuk pembangkit listrik tersebut yang diperkirakan mencapai 7,5 juta ton per tahun.

Dia bilang, proyek tersebut akan memberi sentimen positif bagi bisnis batubara ke depan. Hanya saja, Sara belum bisa memperkirakan seberapa besra dampaknya karena pembangunan proyek pembangkit litrik tersebut memakan waktu yang panjang hingga empat tahun dan baru bisa berproduksi di tahun kelima.

Sebagai tambahan, akhir tahun lalu UNTR sudah mendirikan PT Unitra Persada Energia (UPE) dalam upaya mencari peluang di sektor energi. UNTR dan dua mitranya akan mengembangkan dan memperluas proyek pembangkit listrik Tanjung Jati B Unit 5 dan Unit 6 di Jepara, Jawa Tengah 2 x 1.000 MW dengan nilai investasi mencapai US$ 4 miliar.

Dalam konsorsium ini, UNTR hanya mengempit 25% saham. Sementara mayoritas saham dikuasai Sumitomo sebesar 50%, dan sebesar 25% dimiliki Kansai. Direktur UNTR, Iwan Hadiantoro sebelumnya mengatakan Sekitar 80% pendanaan proyek itu atau sekitar US$ 3,2 miliar sudah diamankan dari pendanaan bank.

Ada dua macam lembaga keuangan yang akan mendanai proyek tersebut, yakni The Japan Bank for International Cooperation (JBIC) dan sindikasi dari tujuh perbankan. Sementara sebesar 20% atau US$ 800 juta akan didanai dari ekuitas masing-masing pihak. Dengan memiliki porsi 25% saham, maka total ekuitas yang akan disuntikkan perseroan ke proyek bisa mencapai US$ 200 juta.

Sementra hingga akhir April 2016, UNTR telah mencatatkan penjualan alat berat 689 unit, turun 28,67% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 966 unit alat berat. Ini baru setraa 34,4% dari target tahun ini 2.000 unit.

Sektor yang menjadi penyumbang terbesar penjualan hingga April masih berasal dari sektor konstruksi, yakni sebesar 52%. Lalu, sektor pertambangan yang pada tahun lalu bisa berkontribusi 34% terhadap penjualan alat berat, saat ini hanya menyumbang 21% dari total penjualan. Sementara itu, sektor kehutanan memberi kontribusi 15% dan perkebunan sebesar 12%.

Untuk mencapai target tahun ini, Sara mengatakan perseroan akan melakukan strategi menjual produk lain di luar Komatsu seperti Tania dan UD Truck. Jika tahun lalu kedua produk tersebut diharapkan terjual 1.000 unit tahun ini, sedangkan tahun lalu hanya mencapai 320 unit. "Ini kita harapkan dari sektor kontruksi yang terkait infrastruktur," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×