Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan akan mengadakan lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (31/3). Dalam lelang kali ini pemerintah mematok target indikatif Rp 15 triliun-Rp 22 triliun.
Belakangan ada sedikit angin segar di tengah situasi penyebaran virus corona yang terus menekan pasar obligasi Indonesia. Harga SUN seri acuan tengah mengalami kenaikan. Merujuk data Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), harga seri acuan 5 tahun kini ada di level 97,03. Naik dari hari sebelumnya yang ada di 95,83. Begitupun seri acuan 10 tahun, dari level 90,98 naik menjadi 93,38 pada hari ini, Jumat (27/3).
Kendati demikian, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto menyebut, kenaikan harga ini tidak dapat dipastikan akan terus terjadi. Ia menjelaskan kenaikan harga tidak terlepas dari investor asing yang masuk ke pasar sekunder memanfaatkan yield yang sudah tinggi.
“Sebenarnya market masih spekulatif dan belum berani masuk ke pasar obligasi. Sehingga pada lelang esok target pemerintah akan dapat tercapai, tapi saya rasa tidak akan bisa melebihi jumlah penawaran lelang sebelumnya,” ujar Ramdhan kepada Kontan.co.id, Jumat (27/3).
Baca Juga: Pemerintah target Rp 22 triliun dari lelang 7 seri SUN pekan depan
Asal tahu saja, pada lelang SUN 17 Maret 2020, jumlah penawaran yang masuk mencapai Rp 51,30 triliun.
Lebih lanjut, dengan minat investor yang tidak terlalu besar, Ramdhan menilai jika lelang esok kemungkinan besar akan mendapatkan jumlah penawaran berkisar di angka Rp 35 triliun-Rp 40 triliun. Ramdhan menyebut angka tersebut sudah cukup bagus di tengah kondisi saat ini.
Sementara Direktur Riset dan Investment Pilarmas Sekuritas Maximilianus Nico Demus justru melihat lelang SUN pekan depan masih berpeluang mencatatkan jumlah penawaran sama seperti lelang sebelumnya. Namun Nico menyebut, hasil lelang juga bergantung pada Senin esok apakah sentimen yang terjadi positif atau justru negatif.
“Proyeksi penawaran yang masuk pada lelang SUN akan ada di rentang Rp 45 triliun-Rp 55 triliun. Jika bisa tembus Rp 50 triliun itu sudah sangat bagus,” terang Nico.
Baca Juga: Rupiah hari ini ditutup menguat 0,83% ke level Rp 16.170 per dolar AS
Terkait asing yang mulai kembali masuk ke pasar obligasi, Nico melihat kondisi ini hanya bersifat sementara. Pasalnya investor asing yang masuk masih terbatas dan cenderung lebih wait & see terhadap situasi saat ini. Pun dengan investor lokal yang dinilai Nico saat ini juga masih cenderung menunggu keadaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News