Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minat investor pada lelang perdana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atawa sukuk negara di tahun ini belum seramai lelang tahun lalu. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, lelang SBSN, Selasa (12/1) menerima penawaran masuk sebesar Rp 24,27 triliun.
Jumlah tersebut lebih rendah dari penerimaan yang masuk di lelang SBSN akhir tahun lalu yang mencapai Rp 27,76 triliun. Dari enam seri yang ditawarkan, seri tenor panjang cenderung lebih diminati investor.
Seri PBS028 yang jatuh tempo di 15 Oktober 2046 menerima penawaran terbanyak, yaitu Rp 7,06 triliun. Sementara, penawaran terbanyak kedua sebanyak Rp 6,27 triliun di terima seri PBS029 yang jatuh tempo di 15 Maret 2034. Yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 6,6%.
Setelah itu, seri PSB027 yang jatuh tempo pada 15 Mei 2023 menerima penawaran masuk sebesar Rp 4,22 triliun. Yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan seri ini sebesar 4,64%.
Baca Juga: Pembiayaan SBSN untuk infrastruktur di Kementerian PUPR tahun 2021 capai Rp 14,76 T
Selanjutnya, seri PBS004 yang jatuh tempo pada 15 Februari 2037 menerima penawaran masuk sebesar Rp 2,87 triliun. Yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan seri ini sebesar 6,7%
Tidak berbeda jauh, seri PBS017 yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2025 menerima penawaran masuk sebesar Rp 2,17 triliun. Yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan pada seri ini sebesar 5,38%
Terakhir, seri SPNS13072021 yang jatuh tempo pada 13 Juli 2021 menerima penawaran masuk sebesar 1,65 triliun. Yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 3,07%.
Sementara, pemerintah menyerap lebih banyak di lelang perdana ini, yaitu Rp 11,3 triliun. Sebagai perbandingan pada lelang akhir tahun lalu, pemerintah menyerap sebesar Rp 6,14 triliun.
Baca Juga: Siap-siap, berikut jadwal penerbitan enam SBN ritel pada tahun ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News