kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penawaran lelang SUN mencapai Rp 58,31 triliun, pemerintah menyerap Rp 18,05 triliun


Selasa, 12 Maret 2019 / 19:22 WIB
Penawaran lelang SUN mencapai Rp 58,31 triliun, pemerintah menyerap Rp 18,05 triliun


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasil lelang Surat Utang Negara (SUN), Selasa (12/3) sukses menerima jumlah penawaran dan penyerapan dari pemerintah di atas target indikatif.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR), pemerintah kembali melelang SUN dengan target indikatif Rp 15 triliun. Hasil lelang menunjukkan jumlah penawaran yang masuk sebesar Rp 58,31 triliun dan pemerintah menyerap Rp 18,05 triliun.

Sebagai perbandingan, jumlah tersebut turun dari lelang SUN dua pekan lalu yang menerima penawaran masuk sebesar Rp 93,93 triliun dan pemerintah menyerap sebesar Rp 22 triliun.

"Hasil lelang sesuai ekspektasi yang hampir menyentuh perkiraan para analis di Rp 60 triliun," kata Head of Fixed Income Fund Manager Prospera Asset Management Eric Sutedja, Selasa (12/3).

Lebih lanjut, Eric mengatakan hasil lelang SUN berjalan cukup sukses karena mendapat sentimen positif dari global. Beberapa sentimen global yang mendukung adalah ekspektasi Fed Fund Rate yang hampir mendekati puncak dan pernyataan European Central Bank yang akan meneruskan pengetatan suku bunga.

Lelang SUN sore ini menawarkan 7 seri. Setelah sejak awal tahun seri tenor pendek atau di bawah 10 tahun selalu lebih banyak diminati investor, kali ini investor mulai cenderung lebih banyak memasuki tenor yang lebih panjang. 

Tercatat seri FR0078 dengan tenor 10 tahun menjadi seri yang paling banyak diminati investor karena menerima jumlah penawaran terbanyak sebesar Rp 19,42 triliun. Pemerintah menyerap Rp 5,8 triliun dari seri yang memiliki yield rata-rata tertimbang 7,84%.

Selanjutnya, seri FR0077 mendapat penawaran terbanyak kedua dari investor dengan menerima penawaran sebesar Rp 16,06 triliun. Pemerintah menyerap Rp 6,35 triliun dari seri yang  memiliki yield rata-rata tertimbang 7,43%.

Eric mengatakan pasar lebih tertarik pada seri FR0078 karena spread imbal hasilnya dengan FR0077 sudah melebar di atas historis rata-rata empat tahun, yaitu 0,25%.

Yield FR0078 per Jumat (8/3) berada di 7,95% dan yield FR0077 berada di 7,49%. Terlihat, spread yield kedua seri tersebut sebesar 0,46%. "Hal tersebut membuat imbal hasil FR0078 menjadi jauh lebih menarik jika dibandingkan dengan FR0077," kata Eric.

Sementara, seri FR0068 yang jatuh tempo 15 Maret 2034 menerima penawaran masuk dari investor sebesar Rp 7,7 triliun. Seri ini memiliki yield rata-rata tertimbang sebesar 8,26% dan diserap sebanyak Rp 3,05 triliun oleh pemerintah.

Sedangkan, seri FR0079 dengan tenor 20 tahun menerima penawaran masuk dari investor sebesar Rp 3,1 triliun. Pemerintah menyerap Rp 2,05 triliun dari seri yang memiliki yield rata-rata tertimbang 8,36%.

Sementara, seri FR0076 yang jatuh tempo 15 Mei 2048 menerima penawaran masuk sebesar Rp 2,70 triliun dan pemerintah menyerap Rp 1,1 triliun dari seri yang memiliki yield rata-rata tertimbang 8,54%

Selanjutnya, jajaran seri tenor pendek SPN03190613 dan SPN12200313 menerima penawaran masuk dari investor masing-masing sebesar Rp 3,9 triliun dan Rp 5,26 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×