Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menggelar lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara pada Selasa (23/3). Hasil lelang kali ini mengalami penurunan minat, walaupun tidak signifikan.
Jumlah penawaran yang masuk mencapai Rp 17,16 triliun, dari enam seri yang ditawarkan. Penawaran yang masuk ini lebih rendah dibandingkan dengan lelang SBSN sebelumnya. Pada lelang SBSN dua pekan lalu (9/3), penawaran yang masuk mencapai Rp 17,97 triliun dari enam seri yang dilelang.
Penyerapan pemerintah pada lelang kali ini mencapai Rp 6,39 triliun. Total serapan tersebut masih berada di bawah angka target indikatif yang berada di angka Rp 12 triliun. Akan tetapi, serapan ini lebih tinggi dibandingkan dengan dua pekan lalu, yang menyerap Rp 4,49 triliun.
Dua pekan lalu, pemerintah juga menggelar lelang tambahan atau greenshoe, dari lima seri yang ditawarkan, penawaran yang masuk mencapai Rp 9,20 triliun dengan penyerapan mencapai Rp 7,50 triliun.
Baca Juga: Kemenkeu: Hingga 17 Maret 2021 realisasi penerbitan SBN mencapai Rp 365,38 triliun
Dalam lelang SBSN kali ini, seri PBS029 yang akan jatuh tempo pada 15 Maret 2034 merupakan seri yang paling banyak mendapatkan penawaran dengan Rp4,34 triliun, dengan yield tertinggi 7,09%.
Akan tetapi, seri yang paling banyak dimenangkan dalam lelang kali adalah PBS027, dengan nominal yang diserap mencapai Rp 2,50 triliun, dan rata-rata yield dimenangkan sebesar 4,92%.
Berikut besaran rincian serapan masing-masing seri sekaligus besaran yield rata-rata tertimbangnya:
1. Seri SPNS10092021 yang jatuh tempo pada 10 September 2021. Seri ini mendapatkan penawaran sebesar Rp 1,60 triliun.
Pemerintah menyerap sebanyak Rp0,95 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 3,16%.
2. Seri PBS027 yang jatuh tempo pada 15 Mei 2023. Seri ini mendapatkan penawaran sebesar Rp 4,03 triliun.
Pemerintah menyerap sebanyak Rp 2,5 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 4,92%.
3. Seri PBS017 yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2025. Seri ini mendapatkan penawaran sebesar Rp 1,99 triliun.
Pemerintah menyerap sebanyak Rp 1,6 miliar dengan yield rata-rata yang dimenangkan 5,71%.
4. Seri PBS029 yang jatuh tempo pada 15 Maret 2034. Seri ini mendapatkan penawaran sebesar Rp 4,34 triliun.
Pemerintah menyerap sebanyak Rp1,2 miliar dengan yield rata-rata yang dimenangkan 6,63%.
5. Seri PBS004 yang jatuh tempo pada 15 Februari 2037. Seri ini mendapatkan penawaran sebesar Rp 3,01 triliun.
Pemerintah menyerap sebanyak Rp 87 miliar dengan yield rata-rata yang dimenangkan 6,73%.
6. Seri PBS028 yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2046. Seri ini mendapatkan penawaran sebesar Rp 2,17 triliun.
Pemerintah menyerap sebanyak Rp 1,4 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 7,20%.
Selanjutnya: Pemerintah kantongi Rp 7,51 triliun dari lelang SBSN tambahan pada Rabu (10/3)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News