Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Membaiknya pergerakan pasar saham serta penantian pertemuan European Central Bank (ECB) nanti malam menjadi beban bagi harga emas dunia. Harga emas harus kembali menelan koreksi.
Mengutip Bloomberg, Kamis (10/3) pukul 12.30 WIB harga emas kontrak pengiriman April 2016 di Commodity Exchange tergerus 0,45% ke level US$ 1.251 per metrik ton dibanding hari sebelumnya.
Pendorong membaiknya bursa saham adalah kenaikan ekuitas di Amerika Serikat dan ditutupnya harga minyak WTI di level tertingginya dalam tiga bulan terakhir pada perdagangan Rabu (9/3) kemarin. Menurut Helen Lau, Analis Argonaut Securities (Asia) Ltd, memang sedang terjadi koreksi pada permintaan safe haven karena membaiknya bursa baik Asia dan AS saat ini.
Tekanan lain bagi harga emas datang dari laporan penurunan kepemilikan aset emas di Exchange Traded Funds untuk pertama kalinya dalam 19 hari terakhir yang terus meningkat. Per Selasa (8/3), kepemilikan emas turun 1,1 ton menjadi 1.724 ton. Ini sekaligus mengakhiri rally kenaikan kepemilikan aset terpanjang sejak 2010 silam.
Namun, untuk jangka panjang diprediksi harga emas masih akan membaik. Jika nantinya ECB mengumumkan pelonggaran stimulus tambahan atau memperdalam level suku bunga negatifnya, jelas perhatian pasar akan safe haven akan menanjak lagi. Belum lagi jika pekan depan The Fed mengumumkan menahan suku bunganya, pamor emas akan berpendar.
“Memang perlu menunggu langkah lanjutan dari ECB dan The Fed untuk melihat seperti apa proyeksi harga emas ke depannya,” tanggap Deddy Yusuf Siregar, Research and Analyst PT Asia Tradepoint Futures.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News