kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemulihan produksi diprediksi dinginkan harga CPO


Kamis, 12 Oktober 2017 / 19:33 WIB
Pemulihan produksi diprediksi dinginkan harga CPO


Reporter: Nathania Pessak | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minyak sawit kembali melambung dalam perdagangan hari ini. Mengutip Bloomberg, Kamis (12/10) harga crude palm oil (CPO) melesat 3,67% ke level RM 2.715 per metrik ton dibanding hari sebelumnya.

"Sentimen CPO tidak lepas dari sentimen permintaan, salah satu penopang harga," ujar Research & Analyst Asia Tradepoint Deddy Yusuf Siregar, hari ini.

Memang, di bulan september permintaan CPO cukup tinggi menjelang perayaan Diwali di India. Sebagai informasi, ekspor CPO Malaysia naik menjadi 1,51 juta ton di bulan September.

"Tak hanya India, impor CPO di China dari India juga melambung dan menaikan harga," imbuh Deddy.

Deddy juga melihat untuk jangka panjang harga CPO masih berpotensi menguat namun terbatas. "Saya pikir di akhir tahun bisa ada di angka RM 2.800 per metrik ton," timpalnya.

Namun, Deddy pun juga menhimbau agar pasar juga tetap waspada terhadap adanya pemulihan produksi di Indonesia dan Malaysia pasca Badai El-Nino di tahun lalu.

"Ekspetasinya produksi Indonesia naik jadi 32 juta metrik ton dari tadinya 30 juta metrik ton. Begitu juga Malaysia yang diproyeksi naik dari 18 juta metrik ton ke 20 juta metrik ton," ungkap Deddy.

Lanjut Deddy, pelemahan harga CPO juga dapst dipengaruhi oleh kenaikan harga minyak kedelai dan juga produksi berlebih dari substitusi minyak sawit ini.

Untuk itu, Deddy memprediksi besok (13/10) harga CPO akan berada di kisaran RM 2.670 - RM 2.750 per metrik ton dan RM 2.630 - RM 2.780 per metrik ton untuk sepekan ke depan.

Secara teknikal, Deddy melihat harga bergulir di bawah moving average (MA) 50 namun berada di atas MA100 dan MA200. Stochasric dan relative strength index (RSI) masing-masing berada di area 39 dan 48 dengan potensi melemah. Sedang moving average convergence divergence berada di area negatif.

"Potensi pelemahan harga masih ada," pungkas Deddy

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×