kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Pemilik META melepas 40% saham


Jumat, 10 Juli 2015 / 08:24 WIB
Pemilik META melepas 40% saham


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Jumlah saham PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) yang ditawarkan ke investor bertambah. Jika semula jumlah tawaran saham META ke calon pembeli sebesar 20%, kini jumlah penawarannya bertambah menjadi 43,32% atau 6,6 miliar unit saham META.

"Investment banking-nya Credit Suisse,” bisik sumber KONTAN yang mengetahui rencana penawaran saham tersebut.

Sumber tersebut menambahkan, ada dua pihak yang akan melepas saham META. Sebagai catatan, saat ini yang memiliki saham META 40% adalah Eagle Infrastructure Fund Ltd yang memiliki 22,32% dan PT Hijau Makmur Sejahtera memiliki 21%.

Hijau Makmur adalah kendaraan bisnis Grup Rajawali untuk masuk ke META. Berdasarkan catatan KONTAN, tahun 2010 Grup Rajawali membeli 23,6% saham META. Masih berdasarkan penelusuran KONTAN, Eagle Infrastructure juga perpanjangan PT Rajawali Corporation. Perusahaan ini berbasis di Hong Kong dan beralamat di Two Chinachem Plaza 68 lantai 18, Connaught Road.

General Manager Investment Rajawali Corpora Adam Jayaputra, membantah bahwa seluruh saham META yang akan dijual milik Grup Rajawali. Dia menyatakan, Rajawali hanya memiliki saham META melalui Hijau Makmur.

Adam menandaskan, Eagle Infrastructure bukan milik Rajawali. Untuk pembeli 21% saham META, Adam mengaku, sudah memiliki investor dan mengerucut ke beberapa calon. Namun, dia enggan membeberkan nama pembelinya. Dia beralasan penjualan saham META bersifat tender. "Diberikan kepada pembeli memberi ketentuan paling baik,” ucap dia, kepada KONTAN, Rabu, (8/7).

Rajin mendivestasi

Sebelumnya, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) mengaku ikut penawar dalam tender saham META. Namun Erlin Budiman, Hubungan Investor SSIA, mengatakan, masih mempelajari isi META. "Due diligence juga belum jalan," ujar dia ke KONTAN, Kamis, (9/7).

Selain META, Rajawali berniat mendivestasi PT Express Transindo Tbk (TAXI). Grup Rajawali tengah memproses penjualan 1,09 miliar atau 51% saham TAXI ke tiga pihak, yaitu PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), PT Mustika Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), dan Golden Valley Advisors Inc.

Mereka baru menandatangani Perjanjian Jual Beli Bersyarat (PJBB), Senin (6/7). Transaksi itu rampung 90 hari usai PJBB. Bulan lalu, Rajawali juga melepas saham PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) ke Felda Global Ventures Holdings Berhad (FGV) senilai US$ 680 juta. Sekitar US$ 632 juta dibayar tunai dan US$ 48 juta pertukaran saham.

Tahap awal, Rajawali meraih uang muka US$ 174,5 juta. Nantinya, dana hasil divestasi tiga anak usaha ini untuk membayar utang dan memperkuat posisi kas Rajawali. Rajawali akan fokus di sektor perkebunan, pertambangan dan properti.

Analis Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe memperkirakan, Rajawali akan membuka harga META di atas Rp 250. Kemarin harga saham META turun 1,55% di Rp 191 per saham. Selama ini, Rajawali selalu bisa menjual di atas harga pasar. Rajawali membeli META di Rp 140 per saham pada tahun 2010.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×