Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Penawaran yang masuk untuk instrumen Saving Bond Ritel seri SBR002 telah melampaui target yang dipatok Rp 3 triliun.
Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Loto Srinaita Ginting berujar, per 12 Mei 2016, jumlah pemesanan SBR002 yang diterima oleh para agen penjual mencapai Rp 3,005 triliun atau sekitar 100,18% dari target.
Mayoritas permintaan SBR002 berasal dari investor Jakarta sebesar Rp 1,68 triliun (56,07%) , kawasan Indonesia barat kecuali ibukota Rp 1,1 triliun (36,67%) serta wilayah Indonesia tengah dan timur yang mencakup Rp 218,15 miliar (7,26%).
Adapun total investor mencapai 9.337 orang. Rinciannya, investor Jakarta 4.445 orang, daerah Indonesia barat kecuali ibukota 4.109 orang serta kawasan Indonesia tengah dan timur 783 orang.
"Tampaknya ada potensi lebih besar dari Rp 3 triliun. Appetite investor SBR002 relatif meningkat dibandingkan SBR001," paparnya.
SBR002 resmi dijajakan bagi investor mulai tanggal 28 April 2016 hingga 19 Mei 2016. Instrumen ini memiliki fitur kupon mengambang dengan tingkat kupon dipatok minimal 7,5%. Setelah satu tahun kepemilikan, investor dapat mencairkan dana di awal (early redemption) maksimal 50% dari total investasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News