Reporter: Noor Muhammad Falih, Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Surat Utang Negara (SUN) dalam valuta asing berdenominasi dollar Amerika Serikat laris manis. Pemerintah mengatakan, sukses menjual global bond senilai US$ 4 miliar dari dua seri yang ditawarkan RI0125 dan RI0145.
SUN valas ini merupakan bagian dari program Global Medium Term Notes (GMTN) RI yang ditargetkan menyerap dana global US$ 30 miliar.
Dari hasil lelang, ditetapkan final pricing lebih ketat 30 basis poin dari tawaran awal. Sehingga, seri RI0125 dengan tenor 10 tahun menawarkan yield 4,2%. Sedangkan RI0145 bertenor 30 tahun memberi yield 5,2%.
Dalam situs resmi Ditjen Pengelolaan Utang, pemerintah menyebut, penawaran yang masuk untuk dua seri obligasi tersebut sejatinya mencapai US$ 19,3 miliar, atau oversubscribed 4,8 kali. "Total penawaran ini merupakan yang terbesar yang pernah dicapai pemerintah untuk transaksi penjualan SUN valas berdenominasi dollar AS," tulis DJPU dalam rilis resminya hari ini (9/1).
Pendistribusian untuk seri RI0125 adalah 48% untuk investor Amerika Serikat, 24% untuk investor Eropa, 15% untuk investor Asia (di luar Indonesia), dan 13% untuk investor di Indonesia. Berdasarkan jenis investor, pengalokasian penawaran yang diterima kepada asset managers adalah sebesar 73%, bank 14%, asuransi/dana pensiun 9%, private banks 2%. dan sovereign wealth funds 2%.
Sedangkan distribusi untuk seri RI0145 adalah sebesar 53% untuk investor Amerika Serikat, 23% untuk investor Eropa, 20% untuk investor Asia (di luar Indonesia), dan 4% untuk investor di Indonesia. Berdasarkan jenis investor, pengalokasian penawaran yang diterima kepada asset managers adalah sebesar 75%, bank 8%, asuransi/dana pensiun 13%, private banks 2%. dan sovereign wealth funds 2%.
Republik Indonesia memperoleh rating BBB- (stabil) dari Fitch, BB+ (stabil) dari S&P, dan Baa3 (stabil) dari Moody’s. Joint Lead Managers dan Joint Bookrunners dalam transaksi ini adalah Citigroup, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation, dan Standard Chartered Bank. Serta bertindak sebagai co-Managers adalah PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News