Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah telah menetapkan hasil penjualan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI026 tenor 3 tahun (ORI026T3) dan ORI026 tenor 6 tahun (ORI026T6). Secara total penjualan ORI026 mencapai Rp 19,35 triliun, terdiri dari penjualan seri ORI026T3 sebesar Rp 16,31 triliun dan ORI026T6 sebesar Rp 3,04 triliun.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) mengungkapkan, ORI026T3 dan ORI026T6 mulai ditawarkan pada tanggal 30 September 2024 dan berakhir pada tanggal 24 Oktober 2024. Dengan mempertimbangkan yield Surat Berharga Negara di pasar sekunder serta likuiditas di pasar keuangan yang cukup ketat, ORI026T3 dan ORI026T6 ditawarkan dengan kupon kompetitif yaitu masing-masing sebesar 6,30% dan 6,40%.
ORI026T6 merupakan Surat Berharga Negara (SBN) ritel pertama sebagai Sustainable Development Goals (SDG) bond atau yang mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan. SDGs adalah 17 (tujuh belas) tujuan global yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengatasi berbagai tantangan global seperti kemiskinan, ketidaksetaraan, perubahan iklim, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Ini Alasan SBN Ritel Tetap Diminati Walau Tren Suku Bunga Rendah Dimulai
Adapun seluruh dana yang diperoleh dari hasil penerbitan ORI026T3 dan ORI026T6 digunakan untuk pemenuhan target pembiayaan APBN tahun 2024 dan perubahannya (jika ada).
Pemerintah akan menginvestasikan jumlah yang setara dengan dana yang diperoleh dari hasil penerbitan ORI026T6 ini dalam proyek-proyek yang memenuhi syarat sebagai Eligible SDGs Expenditures berdasarkan Kerangka Surat Berharga Negara Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs Government Securities Framework).
"Penjualan ORI026T3 dan ORI026T6 kali ini didukung dengan kampanye dan kegiatan edukasi mengenai pembiayaan APBN, serta literasi keuangan kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan baik daring maupun luring serta optimalisasi media sosial untuk memberikan informasi tentang investasi di pasar keuangan, khususnya investasi pada SBN ritel," ungkap DJPPR dalam keterangan resmi, Senin (28/10).
Baca Juga: Cara Optimalkan Keuntungan Investasi Obligasi Disaat Suku Bunga Turun
Secara rinci, berikut ringkasan hasil pemesanan ORI026T3 dan ORI026T6:
1. Total investor ORI026T3 mencapai 42.796 investor, dimana 13.701 (32,01%) merupakan investor baru. Total investor ORI026T6 sebanyak 7.829 investor, dimana 2.129 (27,19%) merupakan investor baru.
2. Pada ORI026T3 terdapat 3.618 investor yang melakukan pemesanan dengan nominal Rp1 juta yaitu 7,9% dari total investor atau 0,02% dari total nominal. Sedangkan pada ORI026T6 terdapat 1.098 investor yang melakukan pemesanan dengan nominal Rp1 juta yaitu 13,1% dari total investor atau 0,04% dari total nominal.
3. Berdasarkan jumlah investor, generasi Milenial kembali mendominasi investor ORI026T3 sebesar 43% dan ORI026T6 sebesar 51%. Namun secara nominal, masih didominasi oleh generasi Baby Boomers sebesar 39% untuk ORI026T3 dan generasi X sebesar 40% untuk ORI026T6.
4. Berdasarkan profesi, Pegawai Swasta masih mendominasi jumlah investor ORI026T3 sebesar 34% dan ORI026T6 sebesar 38%. Namun secara nominal, investor yang berprofesi sebagai Wiraswasta masih mendominasi pemesanan ORI026T3 sebesar 39% dan ORI026T6 sebesar 41%.
5. Berdasarkan gender, jumlah investor ORI026T3 didominasi investor laki-laki sebesar 58% dan ORI026T6 didominasi investor perempuan sebesar 53%. Apabila ditilik berdasarkan profesi investor, ibu rumah tangga menduduki peringkat tiga besar investor ORI026T3 dan empat besar investor ORI026T6.
Adapun pada penerbitan ORI026T3 dan ORI026T6 kali ini, Mitra Distribusi (Midis) bank masih mendominasi penjualan, baik dari nominal maupun jumlah investor. Untuk kelompok non-bank, nominal penjualan dan jumlah investor terbesar dicapai oleh perusahaan fintech.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News