Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akhirnya menetapkan imbalan Sukuk Negara Tabungan seri ST003 sebesar 8,15%. Rencananya, sukuk ritel ini bakal ditawarkan mulai 1 Februari hingga 20 Februari mendatang.
Berdasarkan rilis Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemkeu) hari ini, kupon yang diberikan tersebut berdasarkan tingkat imbalan acuan yakni BI-7 day repo rate (BI-7DRR) ditambah spread tetap sebesar 215 bps (2,15%).
Tingkat kupon ini juga berjenis floating with floor, artinya jika BI-7DRR turun, imbalan untuk ST003 tetap 8,15%. Namun jika suku bunga acuan Indonesia tersebut naik, maka terjadi kenaikkan imbalan. Skema ini juga dijalankan pada seri obligasi ritel lainnya.
Menurut Research Analyst Capital Asset Management Desmon Silitonga, kupon ST003 masih cukup menarik bagi investor. Walau spread tetap yang ditawarkan lebih rendah dari ST002 yang terbit tahun lalu, namun angkanya masih masuk akal.
"Jika dibandingkan dengan obligasi, masih lebih tinggi kupon ST003. Lagipula perbankan BUKU IV juga tidak ada yang memberi bunga deposito hingga 8%," kata dia, hari ini.
Selain itu, dia melihat keputusan pemerintah memangkas spread tetap dari 2,55% di ST002 menjadi 2,15% juga karena adanya migrasi yang cukup besar di tahun lalu akibat penawaran obligasi ritel pemerintah. Migrasi tersebut terjadi dari dana pihak ketiga (DPK) perbankan ke obligasi ritel.
Tetapi Desmon tetap optimistis bahwa target pemerintah untuk ST003 yang sebesar Rp 2 triliun dapat tercapai. "Yang masuk bisa lebih dari target pemerintah karena animo masyarakat cukup besar apalagi ST003 masih ditawarkan secara online," tambah dia.
Pemerintah telah menetapkan 13 mitra distribusi untuk penjualan ST003. Mereka adalah Bank Mandiri Syariah, Bank BRI Syariah, Bank Mandiri, BCA, BNI, BRI, Bank Permata, BTN, Modalku, Investree, Tanamduit, Bareksa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News