Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Investor kembali menyerbu lelang surat berharga syariah negara (SBSN), Selasa (19/4). Dalam lelang ini, pemerintah meraih permintaan Rp 15,3 triliun atau hampir empat kali target indikatif Rp 4 triliun.
Pemerintah memenangkan lelang dari lima seri yang ditawarkan sebesar Rp 6,18 triliun. Seri project based sukuk (PBS) 009 mendapatkan permintaan Rp 4,81 triliun. Seri ini diserap Rp 1,01 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 7,41% dan tingkat imbalan sebesar 7,75%.
Kemudian, seri PBS012 meraih permintaan Rp 3,34 triliun. Seri ini dimenangkan Rp 1,22 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 7,99% dan tingkat imbalan 8,87%. Seri PBS006 mendapatkan permintaan Rp 2,29 triliun.
Seri ini dimenangkan Rp 1,37 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 7,59% dan tingkat imbalan 8,25%. Lalu, seri PBS011 menerima permintaan Rp 1,75 triliun. Seri ini diserap Rp 1,58 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 7,72% dan tingkat imbalan 8,75%.
Lalu, seri SPNS06102016 bertenor enam bulan mendapatkan permintaan Rp 3,10 triliun. Seri ini dimenangkan Rp 1 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 5,54% dan tingkat imbalan diskonto.
Ekonom Universitas Indonesia Lana Soelistianingsih mengatakan banjirnya permintaan lelang ditopang oleh banyaknya likuiditas global. "Ekonomi global belum betul-betul membaik dan bank sentral negara-negara masih terus menambah uang beredar, sehingga investor mencari instrumen investasi ke negara lain, salah satunya Indonesia," ujar Lana, Selasa (19/4).
Selain itu, lelang kali ini diprediksikan diramaikan oleh industri keuangan non bank (IKNB) seperti dana pensiun dan asuransi. Investor tersebut memiliki kelebihan likuiditas.
"Juga, ingin mencari SBN (surat berharga negara) guna memenuhi kewajiban atas aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait minimal investasi," tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News