Reporter: Dina Farisah | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Pemerintah akan menggelar lelang surat utang negara (SUN) pada Rabu, 13 Maret 2012. Target indikatif pada lelang kali ini sebesar Rp 7 triliun.
Berdasarkan situs Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan, ada lima seri SUN yang akan dilelang. Seri-seri tersebut adalah seri baru SPN03130614 yang jatuh tempo pada 14 Juni 2013 dan seri baru SPN12140314 yang jatuh tempo 14 Maret 2014.
DJPU juga menawarkan SUN acuan seri FR0066 bertenor lima tahun, seri FR0063 bertenor 10 tahun, dan seri FR0064 bertenor 15 tahun. Kelima seri ini diprediksi masih akan diburu investor.
Analis NC Securities, I Made Adi Saputra memperkirakan, jumlah permintaan yang masuk pada lelang SUN berkisar antara Rp 18 triliun-Rp 25 triliun. Menurutnya, ekspektasi kenaikan harga pada pasar sekunder sudah mulai terbatas. Karena itu, investor cenderung masuk pada lelang SUN.
Penyerapan penawaran juga berpotensi lebih besar dari target indikatif. Namun, pemerintah juga akan memperhitungkan permintaan yield dari investor. "Investor masih akan meminta yield tinggi. Sebab, mereka mengantisipasi inflasi ke depan," ujar Made, Jumat (8/3).
Made bilang, meskipun Bank Indonesia (BI) tetap mempertahankan BI rate 5,75% dan suku bunga Fasbi 4%, investor sudah melihat terbatasnya kenaikan harga di pasar sekunder. Hal itu membuat investor memanfaatkan penawaran kupon pada lelang. Investor perbankan akan banyak meramaikan seri jangka pendek, yaitu SPN03130614 dan SPN12140314. Perbankan membutuhkan likuiditas jangka pendek. Sementara seri SUN jangka panjang akan lebih banyak diburu oleh asuransi dan dana pensiun.
Adapun estimasi penawaran kupon dari investor untuk seri FR0066 berkisar antara 4,73%-4,79%, antara 5,3%-5,35% untuk seri FR0063 dan antara 5,95%-6% untuk FR0064.
Ariawan, analis Sucorinvest Central Gani menilai, pemerintah akan menyesuaikan penyerapan dengan penawaran yield dari investor. Jika investor meminta yield tinggi, maka pemerintah tidak akan menyerap sesuai dengan target indikatif. Sebab, pemerintah masih akan melakukan penerbitan di luar SUN, antara lain melalui lelang sukuk, penerbitan obligasi global, dan obligasi ritel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News