Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah menargetkan populasi kendaraan listrik mampu mencapai 10% di tahun 2030. Terlebih lagi, akhir-akhir ini polusi udara di Jakarta sangat buruk yang membuat pemerintah semakin gencar menggaungkan kendaraan listrik.
Saat ini, hingga Maret 2023, jumlah kendaraan listrik masih di bawah 100.000 unit. Data Kementerian Perhubungan menunjukkan, total jumlah kendaraan listrik terdaftar per 31 Maret 2023 baru berjumlah 56.988 unit.
Jumlah tersebut terdiri atas mobil penumpang 13.369 unit, motor roda dua 43.224 unit, bus 79 unit, dan mobil barang 10 unit.
Baca Juga: Dibanderol Rp 1,19 Miliar, Hyundai IONIQ 6 Resmi Hadir di Indonesia
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mencermati, industri kendaraan listrik akan terus tumbuh meskipun masih banyak yang harus disiapkan.
“Kami melihat, meskipun perlahan tapi pasti industri kendaraan listrik akan tumbuh. Karena memang masih banyak yang harus dipersiapkan, mulai dari regulasi, insentif, hingga perubahan persepsi di masyarakat agar mau membeli mobil listrik,” kata Nico kepada Kontan, Senin (14/8).
Sejauh ini, hingga akhir tahun, PT Astra International Tbk (ASII), menurut Nico, masih memiliki peluang yang sangat positif.
Laporan keuangan semester-I 2023 menunjukan bahwa astra dapat membukukan pendapatan senilai Rp 162,39 triliun atau tumbuh 13,01% Year On Year (YoY) daripada semester-I 2022 yang tercatatkan sebesar Rp 143,69 triliun.
Baca Juga: Operasikan Smelter Kedua, Harita Produksi 120.000 MT Bahan Baku Baterai EV pada 2024
Laba bersih pada semester-I 2023 juga tercatat sebesar Rp 17,4 triliun atau naik 20% YoY. Otomotif merupakan penyumbang laba terbesar nomer dua setelah Jasa Keuangan. Laba bersih divisi otomotif pada semester-I 2023 tercatat sebesar Rp 5,69 triliun atau naik 33% daripada semester-I 2022 yang hanya sebesar Rp 4,27 triliun.
“Ini merupakan bukti, bahwa sektor kendaraan masih menarik bagi ASII. Ditopang oleh pulihnya daya beli dan konsumsi, serta meningkatnya aktivitas dan mobilitas masyarakat,” kata Nico.
Nico merekomendasikan beli saham PT Astra International Tbk (ASII) dengan target harga Rp 7.650.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News