kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Pemerintah gagal penuhi target penerbitan SBN lewat lelang di semeter I 2018


Senin, 09 Juli 2018 / 20:47 WIB
Pemerintah gagal penuhi target penerbitan SBN lewat lelang di semeter I 2018
ILUSTRASI. Lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara


Reporter: Dimas Andi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Antusiasme investor yang cenderung menurun di kuartal kedua akibat gejolak pasar obligasi cukup mempengaruhi nilai penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sepanjang semester pertama lalu.

Berdasarkan data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemkeu, pemerintah menyerap dana senilai Rp 293,77 triliun dari lelang SBN pada semester pertama tahun ini. Jumlah tersebut lebih sedikit ketimbang target yang ditetapkan oleh pemerintah sebesar Rp 345,77 triliun.

Memang, pemerintah sendiri sebenarnya mulai mengerem laju penerbitan SBN lewat lelang sejak pertengahan Mei lalu. Buktinya, target indikatif lelang Surat Utang Negara (SUN) mengalami penurunan dari Rp 17 triliun menjadi Rp 10 triliun. Hal serupa berlaku pada lelang Sukuk yang mana target indikatifnya turun dari Rp 8 triliun menjadi Rp 4 triliun.

Kendati demikian, Analis Fixed Income MNC Sekuritas, I Made Adi Saputra menilai, minat investor untuk mengikuti lelang di pasar perdana sudah menurun sejak memasuki kuartal kedua lalu. Pasalnya, pasar obligasi pemerintah sedang diliputi ketidakpastian lantaran banyaknya sentimen negatif, terutama pelemahan nilai tukar rupiah yang berujung pada koreksi harga SUN.

“Investor khawatir begitu membeli obligasi lewat lelang, mereka kesulitan mendapatkan capital gain karena masalah yang terjadi di pasar sekunder,” katanya, Senin (9/7).

Sebagai info, khusus di kuartal kedua lalu penerbitan SBN melalui lelang hanya mencapai Rp 82,79 triliun. Padahal, target dari pemerintah saat itu mencapai Rp 151,27 triliun.

Made menambahkan, menurunnya penerbitan SBN lewat lelang juga disebabkan tren aksi jual oleh investor asing di pasar obligasi domestik yang sudah berlangsung sejak Mei lalu. Akibatnya, dalam beberapa waktu terakhir, lelang SBN lebih didominasi oleh investor lokal seperti asuransi dan dana pensiun.

Fund Manager Capital Asset Management, Desmon Silitonga mengatakan, tren kenaikan yield SUN membuat para investor meminta yield yang tergolong tinggi ketika lelang berlangsung. Akan tetapi, pemerintah tidak bisa selalu menerima tawaran yield yang tinggi dari para investor.

Sebab, tingginya yield membuat cost of fund penerbitan SBN mengalami peningkatan. Di sisi lain pemerintah juga mesti mempertimbangkan risiko dari koreksi pasar obligasi Indonesia. “Dari situ akhirnya investor juga kurang berminat masuk ke lelang SBN,” ujarnya.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×