Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah melaksanakan lelang pembelian kembali Surat Utang Negara (SUN) dengan cara penukaran (debt switch) dengan mekanisme Many to Many dan menggunakan fasilitas Ministry of Finance Dealing System (MOFiDS) trading platform pada hari Kamis (23/9).
Peserta lelang menawarkan 9 seri obligasi negara dari 10 seri obligasi negara yang diterbitkan pemerintah.
Head of Investment Avrist Asset Management Ika Pratiwi Rahayu, menilai, debt switch ini akan memberikan sentimen positif bagi pemerintah dalam mengurangi risiko pembiayaan kembali.
Menurutnya, hal ini karena total obligasi pemerintah yang akan jatuh tempo pada tahun 2022-2026 relatif tinggi. Dalam hitungannya, di periode tersebut total obligasi pemerintah berkisar Rp 361 triliun – Rp 522 triliun.
Baca Juga: Pemerintah serap Rp 7,07 triliun dari buyback SUN dengan cara debt switch
Portfolio Manager Sucorinvest Asset Management Gama Yuki menambahkan, dengan adanya program debt switch ini, maka pemerintah dapat menaikkan tenor utang selama 6,4 – 10,1 tahun dengan tambahan cost of fund sebesar 172 bps.
“Debt switch ini juga menguntungkan bagi investor karena investor mendapatkan yield yang lebih tinggi,” tambah Gama Yuki kepada Kontan.co.id, Jumat (24/9).
Jumlah nominal penawaran yang disampaikan oleh peserta lelang sebesar Rp 11,238 triliun sedangkan jumlah atau nilai nominal yang dimenangkan oleh pemerintah adalah sebesar Rp 7,07 triliun.
Menurut Ika, dengan hasil tersebut investor masih tertarik pada obligasi negara, dan menggunakan debt switch untuk menaikkan durasi portofolio mereka. Ia juga menambahkan, debt switch menarik untuk investor yang memiliki kebutuhan untuk menambah durasi portofolionya.
Akan tetapi, Ika melihat hasil ini masih tergolong rendah. “Jika dilihat dari total outstanding seri FR dengan tenor di bawah 4 tahun yang menjadi source bond adalah Rp 655,4 triliun maka penawaran yang masuk tergolong rendah,” jelasnya kepada Kontan, Jumat (24/9).
Ia juga menaksir, seri FR yang menjadi tujuan obligasi, yaitu seri FR0090, FR0091, FR0088, FR0092, dan FR0089 ditawarkan dalam rentang harga wajar Penilai Harga efek Indonesia (PHEI).
Selanjutnya: Pemerintah akan tarik utang baru Rp 323,4 triliun di kuartal II-2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News