kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah akan Rilis Sukuk Ritel Seri SR017, Begini Prospeknya Menurut Analis


Rabu, 17 Agustus 2022 / 17:00 WIB
Pemerintah akan Rilis Sukuk Ritel Seri SR017, Begini Prospeknya Menurut Analis
ILUSTRASI. Pemerintah akan menerbitkan sukuk Ritel seri SR017 dengan imbalan hasil sebesar 5,90%.


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan menjual Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) alias sukuk ritel kepada investor individu secara online (e- SBN), yaitu Sukuk Ritel seri SR017 dengan imbalan hasil sebesar 5,90%.

Mengutip laman Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan resmi membuka masa penawaran Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ritel Sukuk Ritel seri SR017 dibuka pada 19 Agustus 2022 pukul 09.00 WIB, dan penutupan 17 September 2022 pukul 10.00 WIB.

Penawaran SR017 ini bentuknya tanpa warkat dan dapat diperdagangkan di pasar sekunder, dengan tenor 3 tahun. Nilai nominal per unit Rp 1 juta dan minimum pemesanan Rp 1 juta, serta maksimum Pemesanan Rp 5 miliar.

Baca Juga: Pemerintah Jual Sukuk Ritel SR017 Dengan Kupon 5,90%, Penawaran Mulai 19 Agustus

Senior Vice President, Head of Retail, Product Research & Distribution Division, PT Henan Putihrai Asset Management (HP Asset Management) Reza Fahmi Riawan mengatakan SR017 masih sangat menarik mengingat rendahnya tingkat suku bunga simpanan atau deposito. Alhasil, masyarakat mencari alternatif investasi lain yang dapat memberikan imbal hasil di atas inflasi.

"Salah satu instrumen yang menarik yaitu obligasi pemerintah dengan jangka waktu di bawah 10 tahun," kata Reza kepada Kontan.co.id, Rabu (17/8). 

Reza optimistis penerbitan SR017 akan mencapai target pemerintah karena melihat likuiditas dana masyarakat cukup tinggi, sehingga banyak diminati. 

Selain itu, Sukuk Ritel termasuk SR017 merupakan surat utang yang dapat diperdagangkan di pasar sekunder (tradable).

Menurut Reza hal ini memungkinkan bagi investor untuk menjual di pasar sebelum jatuh tempo setelah masa periode holding berakhir, kapanpun investor membutuhkan dana.

Reza melihat dengan tingkat likuiditas global memang masih tinggi, yang berdampak pada kenaikan harga-harga komoditas, baik itu makanan maupun energi membuat obligasi masih menarik.

Baca Juga: Siapkan Dana, Penawaran Sukuk Ritel SR017 Mulai 19 Agustus-14 September 2022

"Likuiditas yang melimpah tercermin dari LDR yang terus turun, mendorong permintaan obligasi oleh investor lokal terus meningkat," ujarnya. 

Reza menambahkan, secara valuasi yield obligasi Indonesia juga memberikan real yield yang paling tinggi dibandingkan negara-negara berkembang lainnya.

"Obligasi bisa menjadi salah satu instrumen investasi sebagai diversifikasi dana para Investor," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×