Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Rabu 21 Juli 2021. Pada lelang kali ini, pemerintah menetapkan target indikatif sebesar Rp 33 triliun - Rp 49,5 triliun dari tujuh seri yang ditawarkan.
Merujuk dari laman Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, ketujuh seri SUN yang akan dilelang adalah seri SPN (Surat Perbendaharaan Negara) dan FR (Fixed Rate). Lelang ini dilakukan guna memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2021.
Berikut tujuh seri SUN yang akan dilelang:
1. SPN03211021 yang jatuh tempo pada 21 Oktober 2021 dengan imbalan diskonto
2. SPN12220331 yang jatuh tempo pada 31 Maret 2022 dengan imbalan diskonto
3. FR0090 yang jatuh tempo pada 15 April 2027 dengan imbalan 5,125%.
4. FR0091 yang jatuh tempo pada 15 Februari 2032 dengan imbalan 6,375%.
5. FR0088 yang jatuh tempo pada 15 Juni 2036 dengan imbalan 6,25%
6. FR0092 yang jatuh tempo pada 15 April 2042. dengan imbalan 7,125%.
7. FR0089 yang jatuh tempo pada 15 Agustus 2051 dengan imbalan 6,875%
Baca Juga: Penerbitan SBN akan berkurang, ini kata ekonom Bank Mandiri
Lelang ini akan dibuka pada Rabu, 21 Juli 2021 pukul 09.00 WIB dan ditutup pukul 11.00 WIB. Sedangkan tanggal setelmen jatuh pada Jumat, 23 Juli 2021.
Penjualan SUN tersebut akan dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia. Lelang bersifat terbuka (open auction), menggunakan metode harga beragam (multiple price). SUN yang akan dilelang mempunyai nominal per unit sebesar Rp 1.000.000.
Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian kompetitif (competitive bids) akan membayar sesuai dengan yield yang diajukan. Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian non-kompetitif (non-competitive bids) akan membayar sesuai dengan yield rata-rata tertimbang (weighted average yield) dari penawaran pembelian kompetitif yang dinyatakan menang.
Selanjutnya: Pemerintah optimistis defisit APBN 2021 bisa ditekan hingga 5,3%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News