Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Proses pembangunan smelter oleh PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) dinilai lamban. Manajemen CITA beralasan, salah satu kendala yang dihadapi adalah karena faktor cuaca.
Proses pembangunan smelter alumina refinery jenis smelter grade alumina (SGA) CITA per akhir Februari 2015 sekitar 44,24%. Dibandingkan Januari 2015 yang baru 43,66%, kemajuan pembangunan tidak sampai 1% dalam sebulan. Begitu pula jika dibandingkan akhir 2014 yang sekitar 42,63%.
Citro Utomo, Direktur Utama CITA dalam penjelasan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) menjelaskan, aktivitas di dua minggu pertama Januari 2015 terhalang libur akhir tahun sehingga proses pembangunan terganggu.
Adapun, akhir tahun lalu perseroan telah menyelesaikan tahap pembukaan lahan dan pembangunan pondasi. Proses konstruksi pun sudah mulai dilakukan. Secara presentase, ia mengklaim akan terus meningkat ketika proses erection dan instalasi dilakukan.
Ia memperkirakan, kedua aktivitas itu akan berlangsung sejak kuartal II hingga kuartal IV 2015. Selanjutnya, pada Februari 2015, bertepatan dengan Imlek disertai cuaca yang masih buruk di Kalimantan sejak akhir 2014.
Sehingga, perseroan kesulitan untuk melakukan pengecoran dan bongkar muat. Hal lain adalah sulitnya mengurus izin dari berbagai instansi dan kementerian yang bersangkutan. Ia mencontohkan, izin untuk memperoleh surat keterangan bebas pajak pertambahan nilai (SKB PPN) atas impor barang.
Namun, perseroan optimistis, smelter ini sudah bisa beroperasi pada awal 2016 mendatang. Hingga Februari 2015, perseroan dan anak usaha, PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW) telah mengeluarkan investasi sekitar US$ 328,64 juta untuk pembangunan smelter itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News