kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Peluang besar investasi di surat utang


Selasa, 26 Februari 2013 / 08:55 WIB
Peluang besar investasi di surat utang
ILUSTRASI. Kacang almond bisa jadi makanan yang mengandung vitamin E.


Reporter: Wahyu Satriani, Dina Farisah | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Sungguh dahsyat minat investor berinvestasi di surat utang pemerintah maupun obligasi korporasi. Setiap kali ada lelang obligasi, penawaran selalu membludak.

Lihat saja, penawaran sukuk ritel seri SR 005. Penawaran yang masuk mencapai  Rp 22,96 triliun. Permintaan  ini mengalami kelebihan permintaan alias oversubcribes hingga 1,5 kali dari target yang ditetapkan oleh pemerintah yang sebesar Rp 15 triliun. Tahun lalu, penerbitan sukuk ritel bahkan mengalami oversubcribes hingga 2,8 kali.

Dari jumlah penawaran yang masuk itu, pemerintah mengambil Rp 14,97 triliun.  "Minat beli masyarakat terhadap sukuk ritel cukup tinggi," ujar Dirjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, Robert Pakpahan, kemarin.

Begitu juga pada lelang surat utang negara (SUN) senilai Rp 7 triliun, Selasa ini (26/2).  Penawaran diprediksi bakal  kembali membanjir. Analis Obligasi NC Securities, I Made Adi Saputra menduga, permintaan yang masuk dari investor pada lelang ini bisa mencapai Rp 25 triliun.

Ketimbang portofolio lain, obligasi memang lebih menjanjikan imbal hasil memikat. Analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), Fakhrul Aufa memperkirakan, return obligasi pemerintah tahun ini bisa sebesar 7%-8%. Sedangkan, obligasi korporasi bisa memberi return sekitar 8%-9%.

Bandingkan dengan bunga deposito yang terbilang mungil. "Deposito diperkirakan di kisaran 5,4%-5,5% di tahun ini," ujar Fakhrul. Itu dengan asumsi suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) tetap, yakni di level 5,75%

Cuma, return obligasi memang masih kalah dengan investasi di saham. Prediksi Fakhrul, saham akan memberi return sekitar 14%-15% di tahun ini. Secara year to date, total return investasi di pasar saham mencapai 8,79%.

Hanya risiko berinvestasi di saham jauh lebih tinggi ketimbang di obligasi. Jadi jangan heran, kalau obligasi menjadi buruan investor. Apalagi, berinvestasi di obligasi, investor tak hanya menikmati yield semata. Investor juga bisa mengalap untung bila harga obligasi naik.Wajar bila investor lokal dan pemodal asing pun terus memburu pasar obligasi kita.

Tak pelak, nilai kepemilikan asing atas SUN pun saat ini mencapai rekor tertinggi. Per 20 Februari 2013 lalu, menurut data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan, investor asing memiliki SUN senilai Rp 279,46 triliun. Persentase kepemilikan asing di surat utang negara ini mencapai 33,56% dari total SUN yang senilai Rp 832,82 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×