Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Test Test
JAKARTA. Pergerakan nilai tukar dollar Australia masih menguat terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Dalam tiga hari terakhir, mata uang berjulukan Aussie ini bertengger di atas US$ 0,9 per Aussie. Kemarin (3/3), dollar Australia sempat menanjak lagi sebelum akhirnya turun pada sesi perdagangan sore harinya.
Pada pukul 17.56 WIB, Aussie mencapai US$ 0,9020. Angka ini menurun dari sehari sebelumnya di level US$ 0,9035. Dollar Australia melesat setelah bank sentral negeri Kanguru itu mengerek suku bunga acuan menjadi 4%."Suku bunga yang cukup tinggi ini masih memikat para investor," kata Kepala Divisi Pengembangan Bisnis dan Produk Monex Investindo, Apelles R.T. Kawengian, kemarin.
Dia memprediksi, kenaikan Aussie masih akan berlangsung. Hitungan Apelles, hari ini (4/3) mata uang Aussie akan bergerak positif di kisaran US$ 0,9050 hingga US$ 0,9150 per dollar Australia.
Sedangkan Vice President Research & Analysis Valbury Asia Futures, Nico Omer Jonckheere, menebak, hari ini Aussie bisa terkoreksi. Jadi, dia merekomendasikan sell on strength untuk mata uang ini. "Dengan kenaikan suku bunga bisa terjadi perlambatan ekonomi," katanya.
Dus, Nico merekomendasikan jual ketika Aussie mencapai US$ 0,90 hingga US$ 0,92. Investor juga bisa mengambil posisi short ketika harga Aussie mencapai kisaran itu. Bank sentral Australia kemungkinan akan mengerek lagi suku bunganya kalau data ekonomi domestik semakin bagus.
Selain sentimen suku bunga, faktor yang mendorong kenaikan Aussie adalah harga komoditas. "Tapi saat ini potensi kenaikan harga komoditas lebih terbatas," kata Nico. Apalagi, kenaikan Aussie terhadap dollar AS sudah cukup tinggi dalam setahun terakhir. Di awal 2009, Aussie masih US$ 0,7054.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
