Reporter: Rezha Hadyan | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) siap melakukan ekspansi bisnis di tahun 2019. Untuk itu, emiten pelayaran yang fokus di angkutan batubara ini telah menyiapkan anggaran belanja modal sebesar US$ 40 juta - US$ 50 juta.
Anggaran tersebut dinilai cukup besar karena pada laporan keuangan sembilan bulan pertama tahun 2018, Pelita Samudera Shipping hanya menghabiskan sekitar US$ 9,6 juta untuk keperluan belanja modal.
Corporate Secretary Pelita Samudera Shipping Imelda Agustina Kiagoes mengatakan, anggaran belanja modal di tahun 2019 akan digunakan untuk menambah armada beserta pembelian suku cadang kapal yang saat ini sudah dioperasikan.
Sejauh ini, jumlah kapal yang dioperasikan oleh Pelita Samudera Shipping berjumlah total 80 unit yang terdiri dari 38 unit kapal tunda atau tugboat, 37 unit tongkang, 3 unit fasilitas muatan apung dan 2 unit mother vessel (MV) atau kapal induk kelas handysize.
Jumlah armada Pelita Samudera Shipping bertambah dua unit di tahun lalu. Terdiri dari satu unit kapal induk kelas handysize 32.000 deadweight tonnage (dwt) bernama MV Dewi Ambarwati dan dan satu unit kapal tunda 2x1200 dwt yang diberi nama JKW Mahakam VII. Penambahan armada tersebut dilakukan seiring dengan tingginya permintaan angkutan batubara.
“Untuk MV kami yang baru rencananya akan digunakan untuk melayani beberapa pembangkit listrik domestik seperti Suralaya di Banten, serta Pacitan dan Paiton di Jawa Timur,” kata Imelda ketika dihubungi oleh Kontan.co.id di pada Rabu (9/1).
Selain itu, Pelita Samudera Shipping saat ini juga sedang mengupayakan diversifikasi usaha selain angkutan batubara. Namun, Imelda enggan memberikan keterangan lebih lanjut mengenai diversifikasi usaha tersebut. “Kami belum bisa disclose untuk saat ini,” tegas dia.
Sebelumnya disebutkan bahwa Pelita Samudera Shipping sedang berusaha menggarap potensi pasar logistik baru di Indonesia seiring dengan usaha pemerintah yang sedang menggenjot pembangunan infrastruktur berbasis maritim.
Imelda tidak memberikan keterangan lebih lanjut mengenai sumber pembiayaan belanja modal tahun 2019. Namun, berdasarkan catatan Kontan.co.id Pelita Samudera Shipping dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) beberapa waktu lalu menyatakan akan mendapatkan pinjaman perbankan sebesar US$10 juta untuk jangka pendek dan pinjaman kontinjensi US$ 2 juta dari Citibank N.A Indonesia. Fasilitas pinjaman ini tidak memiliki jaminan apapun.
Sebagai informasi, Pelita Samudera Shipping sama sekali tidak menggunakan sumber pembiayaan eksternal untuk membiayai belanja modal di tahun 2018 dengan strategi optimalisasi aset.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News