Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia III (Pelindo III) memang tengah didera isu tidak sedap. Petinggi perusahaan ini harus berurusan dengan penegak hukum lantaran diduga melakukan pungli. Toh, hal ini tidak menghambat rencana perseroan ini melakukan ekspansi.
Untuk membiayai ekspansinya tahun depan, perusahaan penyedia jasa kepelabuhanan ini membidik pendanaan dari pasar modal. Pelindo III berencana melepas saham salah satu anak usahanya, PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI) ke publik melalui penawaran perdana saham alias initial public offering (IPO).
Direktur Utama Pelindo III Orias Petrus Moedak mengatakan, perusahaan ini mempertimbangkan untuk melepas saham dengan kisaran 20% hingga 30% saham dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
"Kemarin kami memang mengajukan BJTI untuk IPO, tetapi harus melihat hasil analisisnya terlebih dulu," papar dia di Jakarta, Kamis (3/11).
Orias mengatakan, rencana IPO ini tengah dianalisa. Perusahaan pengelola beberapa pelabuhan di beberapa daerah di Indonesia ini telah menunjuk PT Danareksa Sekuritas untuk membuat kajian atas rencana IPO anak usahanya tersebut.
Hasil analisa ini akan menentukan apakah nantinya perseroan ini akan mencari dana dengan cara melepas saham perdana anak usaha atau menerbitkan obligasi.
Orias menjelaskan, perseroan membutuhkan pendanaan sekitar Rp 2 triliun untuk mengembangkan anak usahanya yang terletak di Surabaya, Jawa Timur tersebut. Meski demikian, Orias juga tengah mempertimbangkan pembiayaan dengan skema penerbitan obligasi.
Selain Pelindo III, PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) juga pernah menyatakan akan melakukan penawaran saham perdana tiga anak usahanya. Tiga anak usaha tersebut yakni PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP), PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT), dan PT Jasa Armada Indonesia (JAI).
Pelindo II menargetkan meraih dana Rp 4 triliun dari IPO tiga anak usaha tersebut. Dana itu nantinya akan dipakai untuk pengembangan bisnis kepelabuhan Pelindo II.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News