kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pelemahan yen bisa berlanjut


Jumat, 01 Maret 2013 / 07:53 WIB
Pelemahan yen bisa berlanjut
ILUSTRASI. Meterai elektronik


Reporter: Agus Triyono | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Nilai tukar yen Jepang melemah terhadap sejumlah mata uang utama dunia. Pencalonan Haruhiko Kuroda, Presiden Asian Development Bank (ADB) sebagai Gubernur Bank of Japan (BoJ) oleh Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, memberi tekanan bagi valuta asing ini. Tapi, di perdagangan sore, yen terlihat sedikit menguat.

Pairing EUR/JPY, Kamis (28/2) pukul 17.13 WIB melemah 0,16% menjadi 120,97 dibanding sehari sebelumnya. Pasangan AUD/JPY menguat 0,27% menjadi 94,647. Adapun pairing USD/JPY melemah 0,06% menjadi 92,18.

Para investor menduga, pencalonan Kuroda sebagai Gubernur BoJ yang baru ini akan terus melemahkan yen Jepang. Sebab, Kuroda dianggap bisa memberi dukungan pada kebijakan Abe untuk memerangi deflasi dengan program stimulus ekonomi. Strategi melemahkan yen untuk menggenjot aktivitas ekspor negara itu diprediksi akan terus berlanjut jika Kuroda benar-benar menjadi Gubernur BoJ.

Nizar Hilmy, analis SoeGee Futures mengatakan, selain Kuroda, pencalonan Kikuo Iwata, Profesor Bidang Ekonomi di Universitas Tokyo Gakushuin dan Hiroshi Nakaso, salah satu pejabat di BoJ sebagai calon Deputi Gubernur BoJ juga mengonfirmasi keinginan Abe untuk menjalankan kebijakan moneter agresif. "Paling tidak, hingga pengumuman gubernur baru, nilai tukar yen akan relatif melemah," ujar Nizar, Kamis (28/2).

Sementara itu, pasangan USD/JPY masih bisa melanjutkan penguatan. Sentimen dari program stimulus di AS yang tetap akan bergulir tidak terlalu mempengaruhi dollar AS, karena sentimen terhadap pelemahan kurs yen Jepang lebih kuat.

Sedangkan, pasangan AUD/JPY, kata Ibrahim, analis Harves International Futures, juga berpotensi naik. "Ekspektasi perbaikan ekspor Australia bisa mengangkat dollar Australia," ujar dia.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×