Reporter: Febrina Ratna Iskana, Agus Triyono | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Pergerakan yen dalam sepekan terakhir terus melemah terhadap beberapa mata uang utama dunia. Yen makin melemah setelah rilis data ekspor yang menurun.
Hingga Senin (21/10) pukul 19.02 WIB, pasangan mata uang AUD/JPY naik 0,31% dari penutupan pekan lalu menjadi 94,8680. Pasangan USD/JPY naik 0,45% menjadi 98,1600 dan pasangan EUR/JPY naik 0,28% menjadi 134,1700 dibanding pekan lalu.
Melemahnya yen didukung oleh data ekonomi Negeri Sakura yang memburuk. Kementerian Keuangan Jepang meliris data ekspor pada September naik 11,5% ketimbang tahun sebelumnya. Tapi pertumbuhan ekspor ini di bawah estimasi analis di angka 15,6%.
Gubernur Bank Sentral Jepang, Haruhiko Kuroda, akan melanjutkan stimulus untuk menstabilkan inflasi. Akan tetapi, kebijakan ini tidak mampu mendorong yen.
Suluh Adil Wicaksono, analis Millenium Penata Futures mengatakan, Jepang masih melanjutkan kebijakan pelemahan yen untuk meningkatkan ekspor. Sehingga ada kemungkinan yen terus melemah. Ia menambahkan, pergerakan AUD/JPY pada awal pekan ini terus menguat. Sedangkan, selama dua hari terakhir yen malah stagnan. Bila melihat secara keseluruhan, aussie terus menguat sepekan terakhir.
Zulfirman Basir, analis dari Monex Investindo Futures bilang, pelemahan yen terhadap dollar Amerika Serikat (AS) dipicu data neraca perdagangan Jepang yang buruk dan data ekonomi AS yang membaik. Neraca perdagangan Jepang defisit dalam 15 bulan berurutan. Sedangkan, AS terus melanjutkan proses pemulihan ekonomi dengan prediksi perbaikan data payroll dan pengangguran.
Nizar Hilmy, analis SoeGee Futures mengatakan, pelemahan yen terhadap euro merupakan kelanjutan penguatan EUR/JPY yang terjadi selama beberapa pekan terakhir. Ia mengatakan, pasangan mata uang ini masih berpotensi menguat lagi. Tapi, pasar masih menunggu alasan yang cukup untuk membuat penguatan pasangan EUR/JPY berlanjut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News