Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Rupiah harus kembali menyerah di hadapan dollar AS.
Namun, data ekonomi dalam negeri berhasil menahan pelemahan rupiah lebih dalam.
Di pasar spot, Jumat (15/1) rupiah melemah tipis 0,02% ke level Rp 13.910 per dollar AS dibanding sehari sebelumnya.
Sementara di kurs tengah Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada Jumat (15/1) melemah 0,006% ke level Rp 13.866.
Agus Chandra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures mengatakan, pergerakan rupiah merespon positif data neraca perdagangan dalam negeri.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis neraca perdagangan bulan Desember 2015 defisit US$ 235,8 juta.
Namun secara total, neraca perdagangan tahun 2015 suprlus US$ 7,51 miliar.
“Defisit neraca perdagangan bulan Desember juga lebih kecil dibanding November,” paparnya.
Selain itu, keputusan Bank Indonesia (BI) untuk memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin sempat mendapat respon positif, terbukti rupiah sempat menguat pada pembukaan hari ini.
Namun, tekanan rupiah dari sisi eksternal masih cukup kuat.
Data klaim pengangguran Amerika Serikat (AS) memang naik 284.000 dibanding sebelumnya 277.000.
Tetapi, angka di bawah 300.000 masih dianggap positif.
Di samping itu, rupiah masih terseret oleh pelemahan bursa China serta upaya Bank Sentral China (PBOC) untuk melemahkan mata uang yuan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News